Ini Penjelasan Medis Tentang Penyakit Afasia yang Dialami Aktor Kondang Bruce Willis

Kamis, 31 Maret 2022 - 21:50 WIB
loading...
Ini Penjelasan Medis Tentang Penyakit Afasia yang Dialami Aktor Kondang Bruce Willis
Aktor kondang Hollywood Bruce Willis mengakhiri kariernya karena diagnosis Afasia, yaitu gangguan neurologis yang memengaruhi bahasa dan bicara. Foto/besthq
A A A
CALIFORNIA - Aktor kondang Hollywood Bruce Willis mengakhiri kariernya karena diagnosis Afasia, yaitu gangguan neurologis yang memengaruhi bahasa dan bicara. Gangguan Afasia membuat Bruce mungkin mengalami kesulitan bicara dan pemahaman.

Keluarga Bruce Willis melalui media sosial mengatakan bahwa aktor tersebut mengalami masalah "kognitif" karena diagnosis Afasia baru-baru ini. Menurut Johns Hopkins Medicine gangguan tersebut berasal dari kerusakan pada bagian bahasa otak Anda, biasanya sisi kiri.

Kerusakan itu bisa diakibatkan oleh stroke, cedera kepala, tumor otak, semacam infeksi atau demensia. Gejala kesulitan berbicara dan pemahaman bisa datang tiba-tiba setelah stroke atau trauma kepala, atau secara bertahap sebagai akibat dari tumor otak atau penyakit progresif.



"Kepada pendukung Bruce yang luar biasa, sebagai sebuah keluarga, kami ingin berbagi bahwa Bruce tercinta kami telah mengalami beberapa masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis menderita Afasia, yang memengaruhi kemampuan kognitifnya," kata mantan istrinya dan sesama aktor Demi Moore dalam sebuah pernyataan di Instagram.

Dari sisi medis, ada dua kategori besar Afasia, yang disebut lancar dan tidak lancar (fluent and non-fluent). Dalam kategori-kategori ini terdapat kelompok-kelompok yang berbeda, dibedakan berdasarkan area yang rusak dan gejala-gejalanya.

Menurut Johns Hopkins Medicine, jenis Afasia tidak lancar yang paling umum disebut Afasia Broca, yang terjadi ketika bagian lobus frontal, biasanya di sisi kiri, rusak. Gejala Afasia Broca, juga disebut Afasia Ekspresif — termasuk masalah bicara ketika penderita kehilangan kata-kata tertentu dari bahasa dan berbicara dalam kalimat pendek.



Seseorang dengan gangguan ini umumnya dapat memahami beberapa kata dari yang orang lain katakan. Namun, karena Afasia Broca berasal dari kerusakan pada bagian depan otak, hal itu dapat berdampak pada gerakan, yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada sisi kanan tubuh.

Orang yang didiagnosis dengan Afasia Wernicke, yang merupakan jenis Afasia Fasih yang paling umum, memiliki kerusakan pada area Wernicke di bagian otak yang dominan bahasa. Alih-alih menghilangkan kata-kata dan berbicara dalam kalimat pendek, seseorang yang didiagnosis dengan Wernicke, atau reseptif, Afasia memberikan kalimat yang panjang dan membingungkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3079 seconds (0.1#10.140)