Ini Negara Pemilik Senjata Hipersonik, Rusia yang Pertama Menggunakan di Perang Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Amerika Serikat, Rusia , dan China, merupakan negara yang terdepan dalam pengembangan senjata hipersonik . Ketiga negara ini telah menguji coba rudal hipersonik secara terang-terangan. Bahkan Rusia tercatat sebagai negara pertama yang menggunakan senjata hipersonik dalam perang Ukraina.
Di luar tiga negara itu juga ada sejumlah negara yang sedang melakukan penelitian tentang senjata hipersonik. Beberapa telah membuat klaim telah melakukan pengujian senjata hipersonik, meskipun belum dapat diverifikasi.
Berikut daftar negara yang yang mengembangkan senjata hipersonik dikutip SINDOnews dari laman voanews, Selasa (5/4/2022):
1. Amerika Serikat
Militer Amerika Serikat (AS) meminta anggaran USD3,8 miliar untuk pengembangan senjata hipersonik tahun fiskal 2022 dan USD246,9 juta lagi untuk penelitian pertahanan hipersonik. Sebagian besar senjata hipersonik AS masih dalam tahap pengembangan atau pengujian, tetapi setidaknya satu sistem diharapkan mencapai kemampuan operasional awal tahun ini. Senjata hipersonik AS dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional.
2. Rusia
Rusia telah mengembangkan teknologi senjata hipersonik sejak 1980-an dan hanya dalam beberapa hari terakhir telah menjadi negara pertama yang menggunakan senjata hipersonik dalam pertempuran. Rusia setidaknya meluncurkan satu rudal hipersonik dalam perang Ukraina pada 19 Maret 2022.
Pejabat militer Rusia mengklaim menembakkan rudal hipersonik untuk pertama kalinya di Ukraina untuk menargetkan tempat penyimpanan senjata bawah tanah di barat negara itu. Pada 21 Maret, Presiden AS Joe Biden mengkonfirmasi penggunaan rudal hipersonik Moskow.
Di luar tiga negara itu juga ada sejumlah negara yang sedang melakukan penelitian tentang senjata hipersonik. Beberapa telah membuat klaim telah melakukan pengujian senjata hipersonik, meskipun belum dapat diverifikasi.
Berikut daftar negara yang yang mengembangkan senjata hipersonik dikutip SINDOnews dari laman voanews, Selasa (5/4/2022):
1. Amerika Serikat
Militer Amerika Serikat (AS) meminta anggaran USD3,8 miliar untuk pengembangan senjata hipersonik tahun fiskal 2022 dan USD246,9 juta lagi untuk penelitian pertahanan hipersonik. Sebagian besar senjata hipersonik AS masih dalam tahap pengembangan atau pengujian, tetapi setidaknya satu sistem diharapkan mencapai kemampuan operasional awal tahun ini. Senjata hipersonik AS dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional.
2. Rusia
Rusia telah mengembangkan teknologi senjata hipersonik sejak 1980-an dan hanya dalam beberapa hari terakhir telah menjadi negara pertama yang menggunakan senjata hipersonik dalam pertempuran. Rusia setidaknya meluncurkan satu rudal hipersonik dalam perang Ukraina pada 19 Maret 2022.
Pejabat militer Rusia mengklaim menembakkan rudal hipersonik untuk pertama kalinya di Ukraina untuk menargetkan tempat penyimpanan senjata bawah tanah di barat negara itu. Pada 21 Maret, Presiden AS Joe Biden mengkonfirmasi penggunaan rudal hipersonik Moskow.