Perbandingan Pesawat Tempur Siluman Su-57 Rusia dengan F-35 AS
loading...
A
A
A
PANAGYURISHTE - Membandingkan kemampuan jet tempur generasi kelima berkemampuan siluman Rusia Su-57 dan milik Amerika Serikat (AS) F-35 menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi dua pesawat tempur siluman in digadang-gadang menjadi andalan kekuatan udara Rusia dan AS.
Jet tempur generasi kelima berkemampuan siluman Sukhoi Su-57 dikembangkan oleh Sukhoi untuk Angkatan Udara Rusia. Sebelumnya jet tempur ini bernama PAK-FA. Pesawat tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia.
Sedangkan F-35 Lightning II adalah keluarga pesawat tempur multiperan siluman buatan Lockheed Martin. Pesawat berkursi tunggal dan bermesin tunggal ini dimaksudkan untuk melakukan misi superioritas udara dan serangan angkatan udara Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (2/5/2022), Mark Episkopos, doktor dalam bidang sejarah dan sering menganalisis teknologi militer Rusia, mengatakan bahwa Su-57 Rusia dipersenjatai dengan sangat baik dengan mempertahankan sejumlah besar rudal udara-ke-udara serta rudal anti-kapal.
Sedangkan F-35 Lightning II meskipun tertinggal dalam persenjataan rudal dibandingkan Su-57, akan menerima opsi baru untuk pemilihan rudal dan bom baru. Termasuk B-61 Mod 12 dengan bom gravitasi nuklir.
Jet tempur Su-57 memiliki satu keunggulan pasti dari pesaingnya F-35, yaitu penggunaan drone Okhotnik. Jet tempur Su-57 punya kemampuan berkolaborasi dengan drone Okhotnik untuk menembus pertahanan udara musuh dan meluncurkan pemboman.
F-35 memang dilengkapi bom gravitasi nuklir yang dahsyat. Itu merupakan keuntungan jika musuh tidak memilikinya. Nyatanya, Rusia juga memiliki bom gravitasi nuklir, sehingga mampu jadi penyeimbang.
Pakar Rusia dari Utro.ru mengklaim bahwa drone penyerang Okhotnik adalah salah satu yang dapat dipersenjatai dengan setara bom B-61 Mod 12 milik AS, karena dirancang untuk serangan udara besar-besaran. Namun, sejauh ini tidak ada informasi resmi bahwa Okhotnik diuji dengan bom gravitasi nuklir.
Dikutip dari laman 19fortyfive, jet tempur Su-57 tentu saja merupakan pesawat yang lebih besar dibandingkan F-35. Su-57 memiliki panjang 72,2 kaki, atau lebih panjang 21,8 kaki dari F-35 yang panjangnya hanya 50,4 kaki. Begitu juga lebar sayap Su-57 juga jauh lebih besar.
Su-57 memiliki berat 40.786 pon (kosong) dan F-35 bobotnya 29.002 pon. Tentu saja bobot yang berat mengorbankan kegesitan saat terbang, padahal kedua pesawat ini bukan pengebom berat. Badan pesawat dan sayap yang lebih besar juga berarti membuatnya menjadi target yang lebih besar.
Su-57 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 1.616 mil per jam atau 2.600 km per jam. Sedangkan F-35 kecepatan maksimum 1.199 mil per jam atau 1.929 km per jam. Jadi secara teknis Su-57 dapat menyerang lebih dulu dan melarikan diri.
Apalagi jangkauan terbang Su-57 lebih dari dua kali lipat sekitar 3.107 mil, sedangkan F-35 dengan jangkauan 1.379 mil. Namun, F-35 diyakini memiliki kemampuan siluman yang lebih baik.
Ini berarti F-35 dapat menargetkan musuhnya bahkan sebelum terlihat. Oleh karena itu Su-57 tidak bisa menyerang lebih dulu jika dia tidak bisa melihat F-35.
Namun, Rusia memiliki sistem pertahanan udara S-400 Triumph dan S-500 Prometheus untuk melacak pesawat tempur siluman AS. Dalam beberapa tahun terakhir, S-400 telah berkinerja baik dalam melacak pesawat tempur siluman.
Lihat Juga: Spesifikasi Rudal Hanud Chiron, Sistem Rudal Korea Selatan yang Akan Merambah Pasar Eropa
Jet tempur generasi kelima berkemampuan siluman Sukhoi Su-57 dikembangkan oleh Sukhoi untuk Angkatan Udara Rusia. Sebelumnya jet tempur ini bernama PAK-FA. Pesawat tempur ini direncanakan untuk menggantikan jet tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia.
Sedangkan F-35 Lightning II adalah keluarga pesawat tempur multiperan siluman buatan Lockheed Martin. Pesawat berkursi tunggal dan bermesin tunggal ini dimaksudkan untuk melakukan misi superioritas udara dan serangan angkatan udara Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (2/5/2022), Mark Episkopos, doktor dalam bidang sejarah dan sering menganalisis teknologi militer Rusia, mengatakan bahwa Su-57 Rusia dipersenjatai dengan sangat baik dengan mempertahankan sejumlah besar rudal udara-ke-udara serta rudal anti-kapal.
Sedangkan F-35 Lightning II meskipun tertinggal dalam persenjataan rudal dibandingkan Su-57, akan menerima opsi baru untuk pemilihan rudal dan bom baru. Termasuk B-61 Mod 12 dengan bom gravitasi nuklir.
Jet tempur Su-57 memiliki satu keunggulan pasti dari pesaingnya F-35, yaitu penggunaan drone Okhotnik. Jet tempur Su-57 punya kemampuan berkolaborasi dengan drone Okhotnik untuk menembus pertahanan udara musuh dan meluncurkan pemboman.
F-35 memang dilengkapi bom gravitasi nuklir yang dahsyat. Itu merupakan keuntungan jika musuh tidak memilikinya. Nyatanya, Rusia juga memiliki bom gravitasi nuklir, sehingga mampu jadi penyeimbang.
Pakar Rusia dari Utro.ru mengklaim bahwa drone penyerang Okhotnik adalah salah satu yang dapat dipersenjatai dengan setara bom B-61 Mod 12 milik AS, karena dirancang untuk serangan udara besar-besaran. Namun, sejauh ini tidak ada informasi resmi bahwa Okhotnik diuji dengan bom gravitasi nuklir.
Dikutip dari laman 19fortyfive, jet tempur Su-57 tentu saja merupakan pesawat yang lebih besar dibandingkan F-35. Su-57 memiliki panjang 72,2 kaki, atau lebih panjang 21,8 kaki dari F-35 yang panjangnya hanya 50,4 kaki. Begitu juga lebar sayap Su-57 juga jauh lebih besar.
Su-57 memiliki berat 40.786 pon (kosong) dan F-35 bobotnya 29.002 pon. Tentu saja bobot yang berat mengorbankan kegesitan saat terbang, padahal kedua pesawat ini bukan pengebom berat. Badan pesawat dan sayap yang lebih besar juga berarti membuatnya menjadi target yang lebih besar.
Su-57 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 1.616 mil per jam atau 2.600 km per jam. Sedangkan F-35 kecepatan maksimum 1.199 mil per jam atau 1.929 km per jam. Jadi secara teknis Su-57 dapat menyerang lebih dulu dan melarikan diri.
Apalagi jangkauan terbang Su-57 lebih dari dua kali lipat sekitar 3.107 mil, sedangkan F-35 dengan jangkauan 1.379 mil. Namun, F-35 diyakini memiliki kemampuan siluman yang lebih baik.
Ini berarti F-35 dapat menargetkan musuhnya bahkan sebelum terlihat. Oleh karena itu Su-57 tidak bisa menyerang lebih dulu jika dia tidak bisa melihat F-35.
Namun, Rusia memiliki sistem pertahanan udara S-400 Triumph dan S-500 Prometheus untuk melacak pesawat tempur siluman AS. Dalam beberapa tahun terakhir, S-400 telah berkinerja baik dalam melacak pesawat tempur siluman.
Lihat Juga: Spesifikasi Rudal Hanud Chiron, Sistem Rudal Korea Selatan yang Akan Merambah Pasar Eropa
(wib)