Nganggur? Pria dengan Testosteron Tinggi Bisa Lebih Mudah Dapatkan Pekerjaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar baik bagi laki-laki produktif yang masih nganggur . Sebuah studi ilmiah menyebutkan testosteron tinggi bisa bikin mereka mudah dapatkan pekerjaan.
Hal itu didasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Max Planck Institute for Demographic Research, Jerman. Mereka melakukan penelitian pada 2.000 pria yang telah bekerja dan 110 pria yang masih mencari pekerjaan.
Selama 2 tahun, seluruh peserta melakukan penelitian testosteron . Dalam rangkaian penelitian itu beberapa indikator juga diperiksa seperti kreativitas dan peningkatan jabatan saat kerja hingga kemampuan mendapatkan pekerjaan baru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat testosteron yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko pengangguran. Hal itu terjadi pada kedua kelompok pria, yang masih bekerja dan menganggur.
Dalam penelitian itu Max Planc Institute menemukan bahwa testosteron yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemampuan beberapa pria untuk mencari pekerjaan.
Para peneliti mengakui bahwa mereka tidak tahu alasan pasti mengapa testosteron memiliki keterkaitan dengan peluang itu. Hanya saja seperti dikutip IFL Science, hormon telah terbukti berperan dalam tingkat pendapatan dalam studi kembar, serta sejumlah ciri kepribadian yang biasanya dikaitkan dengan kesuksesan yang lebih besar.
Secara khusus, testosteron berkaitan dengan perilaku pro-sosial. Para pria yang memiliki testosteron lebih tinggi memiliki semangat untuk membangun jaringan yang lebih besar dan peningkatan keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Testosteron juga diyakini meningkatkan perilaku kompetitif dan mendorong sikap tegas. Hal itu jadi ketegasan, yang mungkin menjadi pertanda baik bagi pelamar dalam sebuah wawancara.
Hanya saja disebutkan IFL Science, sebagai studi korelasional, hasil harus ditafsirkan dengan hati-hati. Para peneliti mengakui bahwa kadar testosteron berfluktuasi secara teratur, dan tidak jelas apakah hasil ini akan bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama atau apakah fluktuasi umum dalam jangka pendek dan menengah.
Hal itu didasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Max Planck Institute for Demographic Research, Jerman. Mereka melakukan penelitian pada 2.000 pria yang telah bekerja dan 110 pria yang masih mencari pekerjaan.
Selama 2 tahun, seluruh peserta melakukan penelitian testosteron . Dalam rangkaian penelitian itu beberapa indikator juga diperiksa seperti kreativitas dan peningkatan jabatan saat kerja hingga kemampuan mendapatkan pekerjaan baru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat testosteron yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko pengangguran. Hal itu terjadi pada kedua kelompok pria, yang masih bekerja dan menganggur.
Dalam penelitian itu Max Planc Institute menemukan bahwa testosteron yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemampuan beberapa pria untuk mencari pekerjaan.
Para peneliti mengakui bahwa mereka tidak tahu alasan pasti mengapa testosteron memiliki keterkaitan dengan peluang itu. Hanya saja seperti dikutip IFL Science, hormon telah terbukti berperan dalam tingkat pendapatan dalam studi kembar, serta sejumlah ciri kepribadian yang biasanya dikaitkan dengan kesuksesan yang lebih besar.
Secara khusus, testosteron berkaitan dengan perilaku pro-sosial. Para pria yang memiliki testosteron lebih tinggi memiliki semangat untuk membangun jaringan yang lebih besar dan peningkatan keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Testosteron juga diyakini meningkatkan perilaku kompetitif dan mendorong sikap tegas. Hal itu jadi ketegasan, yang mungkin menjadi pertanda baik bagi pelamar dalam sebuah wawancara.
Hanya saja disebutkan IFL Science, sebagai studi korelasional, hasil harus ditafsirkan dengan hati-hati. Para peneliti mengakui bahwa kadar testosteron berfluktuasi secara teratur, dan tidak jelas apakah hasil ini akan bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama atau apakah fluktuasi umum dalam jangka pendek dan menengah.
(wsb)