Andalusia, Kisah Buku Perpus yang Dibakar Negeri Barat

Senin, 20 Juni 2022 - 18:50 WIB
loading...
Andalusia, Kisah Buku Perpus yang Dibakar Negeri Barat
Andalusia, dalam sejarahnya pernah membangun peradaban muslim di Spanyol. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Andalusia , dalam sejarahnya pernah membangun peradaban muslim di Spanyol. Kejayaan Islam di Spanyol terjadi sekitar abad 7 hingga 10, sebelum akhirnya mengalami keruntuhan. Namun bukan hanya itu, sejarah lainnya adalah kisah buku perpus Andalusia yang dibakar di negeri barat.

Dilansir dari situs Ben Norton, kejadian tersebut merupakan pengusiran umat Muslim dan Yahudi di Spanyol yang telah hidup damai dengan orang Kristen selama berabad-abad.

Baca juga : Adzan Senyap di Bumi Andalusia

Tidak hanya itu, umat Katolik pun kemudian menyerbu perpustakaan Islam dan Yahudi untuk membakar hampir semua buku non-kristen. Peristiwa ini dikatakan sebagai salah satu pembakaran buku terbesar dalam sejarah modern.

Dalam hal ini, banyak orang yang tidak mengetahui kala itu ilmuwan muslim, matematikawan, hingga dokter Arab telah membuat kemajuan besar di zaman keemasan Islam, sedangkan Eropa berada di abad kegelapannya. Gereja Katolik yang tidak tertarik pada sains membakar sejumlah penelitian ini dan menghancurkannya.

Dikutip dari Egypt Today, sebelum keruntuhannya Iberia memiliki sekitar 5 juta muslim dan menjadi mayoritas penduduknya. Para penguasa muslim membangun peradaban maju berdasarkan iman dan keilmuannya. Bahkan, pada sekitar 900-an, Ibu Kota Muslim Spanyol, Cordoba telah membangun jalan beraspal, rumah sakit, hingga lampu jalan.

Baca juga : Sepak Terjang Ratu Isabella Andalusia

Saat itu, perpustakaan Kristen terbesar di Eropa hanya memiliki 600 buku, sedangkan para ahli kaligrafi Cordoba memproduksi sekitar 6.000 buku per tahunnya. Mereka hidup damai berdampingan tanpa adanya permusuhan. Kedamaian mulai hancur ketika Penaklukan Spanyol oleh raja-raja Katolik.

Ketika pendekatan misionaris moderat Uskup Agung Granada, Hernando de Talavera diganti menjadi Fanatisme Kardinal Cisneros, mulai muncul kekacauan dengan pembakaran semua teks agama dalam bahasa Arab. Hal ini mengakibatkan pemberontakan pertama Alpujarras ( 1499-1500) dan pembunuhan salah satu agen Kardinal.

Setelahnya, pada 1499 pemuka agama Islam di Granada dibujuk untuk menyerahkan lebih dari 5.000 buku dengan jilid hiasan. Buku tersebut dibakar dan hanya menyisakan beberapa tentang obat-obatan.

Setelah itu, mulai muncul paksaan antara pembaptisan atau pengasingan. Para penduduk muslim dipaksa masuk Kristen, jika menolak maka satu-satunya jalan adalah diasingkan atau diusir.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4856 seconds (0.1#10.140)