Bisakah Alat Ini Jadi Bukti Jika Vampir Pernah Ada?

Minggu, 17 Juli 2022 - 20:21 WIB
loading...
Bisakah Alat Ini Jadi Bukti Jika Vampir Pernah Ada?
Seperangkat alat pembunuh vampir terjual Rp230 jutaan di balai lelang. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Vampir seharusnya hanya jadi tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan dari makhluk hidup lain. Belum pernah ada yang bisa membuktikan keberadaannya.

Nah, uniknya baru-baru ini ada sebuah balai lelang yang melego alat yang disebut “pembunuh vampir”.

Alat tersebut telah diteliti dan dikurasi. Dan benar berasal dari akhir abad ke-19. Harganya tidak main-main, mencapai Rp235 juta (USD15.600). Dan sudah terjual! Tawarannya datang dari seluruh dunia. Pembelinya berasal dari Inggris, menolak diketahui identitasnya.

Alat pembunuh vampir itu berbentuk kotak kayu dengna ukuran cukup besar. Juga, berat. Luarnya, dihiasi satu set salib kuningan. Juga, digunakan untuk membuka kunci.

Bisakah Alat Ini Jadi Bukti Jika Vampir Pernah Ada?

Di dalam kotak ada sebuah pistol, bubuk mesiu kuningan, air suci, Alkitab, palu kayu, pasak kayu, tempat lilin kuningan, dan manik-manik rosario. Ada juga dokumen dari Metropolitan Police, yakni pasukan khusus di wilayah London.

”Ternyata tugas membunuh vampir sangat serius, dan catatan sejarah menyarankan perlunya metode dan alat tertentu,” tegas Charles Hanson, pemilik Lelang Hansons, balai lelang yang menjual kotak itu. ”Barang-barang penting keagamaan, seperti salib dan Alkitab, dikatakan dapat mengusir monster-monster ini,” tambahnya.

Perangkat itu dulunya milik Lord Hailey (hidup 1872 hingga 1969), seorang bangsawan dan administrator Inggris di zaman kolonial India.

Tidak jelas apakah dia benar-benar menggunakan alat itu untuk mencari dan membunuh vampir.

Bisakah Alat Ini Jadi Bukti Jika Vampir Pernah Ada?

Yang jelas, mitologi vampir sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Para arkeolog telah menggali sisa-sisa manusia purba di Yunani yang disematkan dengan batu-batu berat untuk menyimpan mayat di kuburan mereka.



Dipercaya, “mayat hidup” itu dapat bangkit kembali dan membahayakan manusia.

Praktik ini mencakup budaya dan periode waktu, termasuk di Eropa abad ke-16, di mana penguburan manusia memiliki tiang batu di kaki mereka dan batu di mulut mereka untuk mencegah mereka memakan makhluk hidup.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)