Profil Baba Vanga, Peramal Bulgaria yang Sering Ramalkan Tanda Kiamat Namun Gagal Tebak Umurnya Sendiri

Rabu, 17 Agustus 2022 - 12:48 WIB
loading...
Profil Baba Vanga, Peramal Bulgaria yang Sering Ramalkan Tanda Kiamat Namun Gagal Tebak Umurnya Sendiri
Sosok Baba Vanga mungkin tidak asing lagi bagi sebagian orang. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sosok Baba Vanga mungkin tidak asing lagi bagi sebagian orang. Dia dikenal sebagai seorang peramal yang kerap memprediksi berbagai kejadian di masa depan .

Uniknya, beberapa ramalan yang disebutkannya terbukti seiring berjalannya waktu. Lantas, siapakah sebenarnya Baba Vanga ini?

Dikutip dari NY Post, Baba Vanga merupakan seorang peramal asal Bulgaria . Dia lahir dengan nama Vangelia Pandeva Dimitrova dan dibesarkan di Strumica, sebuah desa yang terletak di kaki pegunungan vulkanik sekitar wilayah Kekaisaran Ottoman dulu.

Baca juga : Ramalan Jayabaya dan Baba Vanga Banyak Kesamaan Terkait Kiamat 2022

Awalnya, Vanga menjalani kehidupan seperti orang biasa. Setidaknya sampai dirinya genap berusia 12 tahun. Kala itu, dia secara misterius kehilangan penglihatannya karena sebuah badai besar yang melanda.

Selepas badai tersebut, keluarganya dilaporkan baru menemukannya beberapa hari kemudian dalam keadaan hampir mati. Saat ditemukan, kedua matanya terluka dan tertutup rapat.

Beberapa hari berselang, Vanga menyebut bahwa dirinya telah menemukan kembali penglihatannya dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang dan memprediksi masa depan.

Setelahnya, dia dikenal sebagai salah satu peramal yang memprediksi beberapa kejadian di dunia. Uniknya, sebagian diantaranya benar terbukti. Bahkan, ada yang menyebut bahwa tingkat akurasi ramalannya berada di angka 85 persen.

Beberapa ramalan yang terbukti diantaranya adalah bencana kapal selam nuklir Kursk 1980, munculnya kelompok teror ISIS, terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS, hingga tragedi 9/11.

Sebelum meninggal, Baba Vanga juga sempat meramalkan serangan gas kimia di Suriah. Dia menyebut bahwa dalam pertikaian di negara tersebut, kelompok militan akan menggunakan senjata kimia melawan orang-orang Barat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)