4 Jenis Ular Boa Constrictor, Tak Punya Taring dan Sering Dipelihara

Kamis, 08 September 2022 - 14:10 WIB
loading...
4 Jenis Ular Boa Constrictor, Tak Punya Taring dan Sering Dipelihara
Ini empat jenis ular boa constrictor yang paling sering dipelihara manusia. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Boa Constrictor merupakan ular besar yang populer sebab dapat dipelihara dan tak berbisa. Umumnya, ular Boa Constrictor ditemukan di Amerika Tengah hingga Selatan, serta di pulau-pulau Karibia. Ular jenis ini, mengandalkan kekuatan ototnya untuk membunuh mangsanya dengan memotong sistem peredarah darah.

Meski tubuhnya besar, Boa Constrictor hanya memburu mamalia kecil, reptil, dan burung yang ada di pohon. Ular jenis ini menerapkan gaya hidup semi-arboreal, namun cenderung menghabiskan banyak waktunya di tanah.

Walaupun tidak bertaring, Boa Constrictor memiliki serangkaian kecil gigi bengkok dan rahang besar yang membantunya untuk mencengkram mangsa. Habitatnya beragam, mulai dari hutan hujan, gurun tropis dengan udara kering, daerah semi kering, sabana, serta semak belukar. Namun, sering ditemukan di dekat perairan, seperti danau, sungai, dan lainnya.



Tercatat ada berbagai macam jenis ular Boa Constrictor, berikut 4 macam ular Boa Constrictor yang paling populer untuk dipelihara:

1. Red Tailed Boa Constrictor
4 Jenis Ular Boa Constrictor, Tak Punya Taring dan Sering Dipelihara


Boa Ekor Merah atau Red Tailed Boa Constrictor merupakan ular paling populer dan sangat identik di kalangan ular Boa Constrictor. Sebab, ular ini memiliki warna coklat pada kepala, lalu bergradasi merah dan makin merah sampai pada ekornya. Ditambah, tanda khas berupa pelana di seluruh tubuhnya.

Ular Ekor Merah ini dapat tumbuh mencapai 9 kaki atau sekitar 2,7 meter dengan berat 20-30 pon atau sekitar 9-13 kilogram. Biasanya, ular betina memiliki bobot lebih besar dibanding ular jantan karena ular betina dapat melahirkan anak sampai 30 kali.

Saking populernya, ular ini dapat ditemukan di seluruh vivarium di Amerika Serikat. Habitat alaminya berada di Amerika Selatan bagian utara, tengah, serta di Pegunungan Andes bagian timur.

2. Amarai Boa Constrictor
4 Jenis Ular Boa Constrictor, Tak Punya Taring dan Sering Dipelihara


Ular Amarai memiliki warna kulit abu-abu atau perak serta pola samar berbentuk kelelawar. Namun, pola unik tersebut hanya muncul di kegelapan dan karena itu ular Amarai dijuluki Silver Back Boas.

Meski tubuhnya kecil, yakni hanya bisa tumbuh sampai 5-6 kaki atau sekitar 1,5 meter, ular Amarai cenderung kekar dengan ekor paling pendek dibanding ular tipe Boa Constrictor lainnya.

Ular Silver Back Boas bersifat jinak dan bergerak lambat, sehingga mudah ditangkap dan dipelihara oleh banyak orang. Umumnya, dapat ditemukan di Bolivia Tenggara, Brazil Selatan dan Barat Daya. Kini, ular tersebut terancam sebab ada perusakan di habitatnya.

3. Pearl Island Boa Constrictor
4 Jenis Ular Boa Constrictor, Tak Punya Taring dan Sering Dipelihara


Ular Boa Constrictor asal Kepulauan Mutiara, umumnya memiliki warna krem atau merah muda dengan pola pelana oren yang unik dan tidak menyeluruh. Memiliki kepala ringan, moncong panjang, dan mata yang menonjol.

Ukurannya yang tidak besar, hanya akan tumbuh sampai 5 kaki atau sekitar 1,5 meter. Ular jenis ini menganut gaya hidup sangat arboreal daripada jenis lainnya, sehingga tubuhnya ramping dan dapat bergerak cepat.

Ular betina sanggup melahirkan anak dengan bobot cukup besar, sebanyak 6-15 kali. Dapat ditemukan di kepulauan Pearl, sebuah pulau kecil di lepas pantai Panama.



4. Argentine Boa Constrictor
4 Jenis Ular Boa Constrictor, Tak Punya Taring dan Sering Dipelihara


Ular Boa Constrictor asal Argentina memiliki warna yang sangat beragam, gabungan antara coklat-hitam serta abu-abu perak, dengan kontras tubuh dan tanda yang berbeda-beda sesuai tingkatan usia.

Memiliki sekitar 242-251 sisik perut, serta 29-30 bercak pada punggungnya. Ular jenis ini dapat tumbuh hingga panjang 6-10 kaki atau sekitar 1,8-3 meter, dan menjadi ular paling besar di dalam genus Boa Constrictor.
Umumnya, berasal dari Argentina di antara Sungai Parana hingga Pegunungan Andes yang dikenal sebagai wilayah Great Chaco, yakni wilayah dataran rendah tempat berburu.

Sangat disayangkan, Ular asal Argentina ini termasuk salah satu ular paling terancam punah karena diperdagangkan secara internasional dan habitatnya telah berkurang sepertiga. Namun, pemerintah setempat berusaha menangani hal tersebut, melalui pengesahan Undang-Undang Nasional tentang Perlindungan Hutan Asli.

(MG/Afridha Khalila)
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2317 seconds (0.1#10.140)