Ilmuwan Ungkap Rahasia Umur Panjang Raja dan Ratu Inggris

Jum'at, 09 September 2022 - 19:19 WIB
loading...
Ilmuwan Ungkap Rahasia Umur Panjang Raja dan Ratu Inggris
Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. FOTO/ SKY SPORT
A A A
LONDON - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Jumat (9/9/ 2022), pada usia 96 tahun, sebelumnya Pangeran Philip pangeran Philip pada usia 99 tahun. Umur raja dan ratu yang mampu menyentuh mendekati 100 tahun, mengusik perhatian ilmuwan Inggris untuk diteliti.

Bahkan mendiang Ratu Elizabeth I meninggal dunia pada usia 101 tahun. Mencapai usia lanjut agaknya bukan hal aneh di antara bangsawan.



Profesor dari University of Illinois di Chicago, Amerika Serikat, S Jay Olshansky, membuat analisis mengenai usia rata-rata bangsawan. Dia berpendapat, mereka rata-rata hidup 30 tahun lebih lama dibanding orang awam.

Ilmuwan itu mencermati durasi hidup enam pemimpin Inggris terakhir, bersama dengan umur panjang pasangan dan anak-anak mereka. Semua yang dia soroti terdapat total 27 bangsawan..

Olshansky membeberkan, penguasa Inggris sejak Ratu Victoria dan seterusnya hidup rata-rata 75 tahun. Umur panjang ini terus meningkat, dibuktikan dengan Ratu Elizabeth II yang meninggal di usia 96 tahun.

Pasangan dari para ratu itu rata-rata mencapai usia 83,5 tahun. Jika tidak memperhitungkan suami Victoria, Pangeran Albert, yang meninggal pada 1861 karena dugaan demam tifoid dalam usia 42 tahun, usia rata-ratanya adalah 91,7 tahun.

"Durasi hidup rata-rata populasi Inggris selama tahun-tahun periode kelahiran para penguasa ini hanya 46 tahun, menurut angka dari Human Mortality Database," kata Olshansky, dikutip dari laman Lifehacker.

Misalnya, usia harapan hidup saat lahir bagi seorang perempuan Inggris pada 1819 (kelahiran Victoria) hanya di bawah 41 tahun. Sebagai perbandingan signifikan, Ratu Victoria meninggal dunia dalam usia 81 tahun.

Pada saat Elizabeth II lahir pada 1926, harapan hidup perempuan di Inggris telah meningkat menjadi 62 tahun. Meninggalnya sang ratu di usia 96 tahun melampaui angka rata-rata tersebut sekitar 34 tahun.

Menurut Olshansky, perbedaan umur yang cukup besar merupakan kombinasi pengaruh genetik, sosial, dan perilaku. Dalam pandangan sang ilmuwan, manusia tidak bisa hidup lama tanpa terlebih dahulu memiliki bawaan genetik saat lahir.

Untuk memaksimalkan peluang mencapai umur panjang di atas 85 tahun, seseorang harus cukup beruntung memiliki orang tua yang berumur panjang. Akan tetapi, itu bukan jaminan mutlak hidup lebih lama dari orang-orang yang sezaman.

Tantangan berikutnya adalah menghindari perilaku yang memperpendek umur. Sementara, jauh lebih mudah mempersingkat hidup daripada memperpanjangnya, dengan cara merokok, makan berlebihan, dan kurang olahraga.

Selanjutnya adalah pengaruh kondisi ekonomi dan hak istimewa. Dilahirkan atau hidup dalam kemiskinan telah terbukti menjadi salah satu faktor krusial yang memperpendek umur. Dari situlah bangsawan memiliki keuntungan terbesar.

"Perbedaan dalam durasi hidup pertama-tama ditentukan oleh genetika, tetapi kemudian sangat didukung pendidikan, pendapatan, perawatan kesehatan, air bersih, makanan, tempat tinggal, lingkungan kerja, dan status sosial ekonomi," tutur Olshansky.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)