Rentetan Fenomena Alam di Juli 2020 dari Gerhana hingga Hujan Meteor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seperti diketahui, fenomena langit dapat diprediksi oleh para peneliti. Setiap bulannya, fenomena berbeda selalu terjadi dan bisa diamati dengan mata telanjang maupun menggunakan alat bantu. BACA JUGA - Gendong Mesin 155cc, Yamaha Siap Hadirkan Pesaing NMax
Berikut ini fenomena-fenomena yang akan terjadi sepanjang Juli 2020, dikutip dari akun Instagram resmi Pusat Sains Antariksa LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), Kamis (2/7/2020). BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
1 Juli, Konjungsi Inferior Merkurius.
Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Merkurius, dan Bumi, berada pada satu garis lurus. Konjungsi Inferior Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius yang semula dapat terlihat ketika senja, kemudian berunah menjadi ketika fajar. Posisi Merkurius berada di dekat Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) di Konstelasi Gemini. Jarak Matahari dengan Merkurius sebesar 0,563 sa atau 84,2 juta km.
5 Juli, Puncak Fase Purnama
Fase ini terjadi pada pukul 11.44 WIB. Dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Purnama Penuh, karena rusa jantan akan mulai menumbuhkan tanduk baru mereka pada saat ini. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Guntur Penuh dan Bulan Wort Penuh. Ketika purnama, Bulan akan berjarak 379.148 km dari Bumi (pusat ke pusat) dengan diameter tampak sebesar 31,5 menit busur.
5 Juli, Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra kali ini tidak dapat dilihat di Indonesia, dikarenakan Bulan sudah berada di bawah ufuk. Gerhana Bulan Penumbra kali ini terjadi mulai pukul 10.07.23 WIB hingga 12.52.21 WIB, dengan puncak gerhana pukul 11.29.51 WIB. Wilayah yang bisa mengamati Gerhana Bulan Penumbra adalah Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan negara-negara di Kepulauan Karibia.
5-6 Juli, Konjungsi Bulan-Jupiter
Waktu terbaik untuk mengamati fenomena ini adalah ketika fajar bahari/nautika, yaitu sekitat jam 05.00 WIB, dengan jarak pisah 2 derajat dan posisi Jupiter berada di sebelah utara (kanan) Bulan.
Berikut ini fenomena-fenomena yang akan terjadi sepanjang Juli 2020, dikutip dari akun Instagram resmi Pusat Sains Antariksa LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), Kamis (2/7/2020). BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
1 Juli, Konjungsi Inferior Merkurius.
Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Merkurius, dan Bumi, berada pada satu garis lurus. Konjungsi Inferior Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius yang semula dapat terlihat ketika senja, kemudian berunah menjadi ketika fajar. Posisi Merkurius berada di dekat Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) di Konstelasi Gemini. Jarak Matahari dengan Merkurius sebesar 0,563 sa atau 84,2 juta km.
5 Juli, Puncak Fase Purnama
Fase ini terjadi pada pukul 11.44 WIB. Dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Purnama Penuh, karena rusa jantan akan mulai menumbuhkan tanduk baru mereka pada saat ini. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Guntur Penuh dan Bulan Wort Penuh. Ketika purnama, Bulan akan berjarak 379.148 km dari Bumi (pusat ke pusat) dengan diameter tampak sebesar 31,5 menit busur.
5 Juli, Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra kali ini tidak dapat dilihat di Indonesia, dikarenakan Bulan sudah berada di bawah ufuk. Gerhana Bulan Penumbra kali ini terjadi mulai pukul 10.07.23 WIB hingga 12.52.21 WIB, dengan puncak gerhana pukul 11.29.51 WIB. Wilayah yang bisa mengamati Gerhana Bulan Penumbra adalah Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan negara-negara di Kepulauan Karibia.
5-6 Juli, Konjungsi Bulan-Jupiter
Waktu terbaik untuk mengamati fenomena ini adalah ketika fajar bahari/nautika, yaitu sekitat jam 05.00 WIB, dengan jarak pisah 2 derajat dan posisi Jupiter berada di sebelah utara (kanan) Bulan.