5 Basa Terkuat di Dunia, Nomor 3 Penting dalam Bidang Farmasi

Jum'at, 23 September 2022 - 19:30 WIB
loading...
5 Basa Terkuat di Dunia, Nomor 3 Penting dalam Bidang Farmasi
Basa, dalam kimia, mengacu pada zat apa pun yang melepaskan ion hidroksida (OH?) ketika dilarutkan dalam air atau larutan berair. Ilustrasi/Laboratorium SMK
A A A
JAKARTA - Basa , dalam kimia , mengacu pada zat apa pun yang melepaskan ion hidroksida (OH−) ketika dilarutkan dalam air atau larutan berair. Banyak basa, tidak mudah membawa ion hidroksida, tetapi mereka juga menghasilkan tingkat OH yang tinggi ketika diolah dengan air.

Basa juga memiliki karakteristik fisik yang khas, misalnya rasanya pahit (asam asam) dan memberikan sensasi licin saat disentuh. Basa sangat penting dan merupakan unsur penting dalam industri tertentu, misalnya untuk membuat kertas, sabun, bubuk pemutih, dan antasida. Berikut daftar 5 basa terkuat yang dirangkum SINDOnews dari laman rankred, Jumat (23/9/2022).

1.orto-Diethynylbenzene Dianion
5 Basa Terkuat di Dunia, Nomor 3 Penting dalam Bidang Farmasi


ortho-Diethynylbenzene dianion adalah basa terkuat, pertama kali disintesis atau ditemukan oleh sekelompok peneliti di Australia menggunakan spektrometri massa. Seperti basa lainnya, dianion orto-diethynylbenzene hanya dapat disimpan dalam fase gas.



Perhitungan menunjukkan bahwa dianion orto-diethynylbenzene memiliki afinitas proton 1843 kJ/mol−1 jauh lebih besar daripada afinitas hidroksida (1,633,14 kJ/mol). Selanjutnya, orto-diethynylbenzene dianion memiliki dua isomer (dengan rumus molekul yang sama, tetapi struktur kimianya berbeda).

Pertama; Meta-diethynylbenzene dianion dan Para-diethynylbenzene dianion, basa terkuat kedua dan ketiga yang pernah disintesis. Kedua isomer tersebut, termasuk dianion orto-Diethynylbenzene, tidak diketahui kegunaannya dan berada dalam keadaan gas.

2. Litium Monoksida Anion
Lithium monoksida anion pernah menjadi basa terkuat di dunia sebelum diturunkan takhta pada tahun 2008. Seperti basa lainnya, lithium monoksida dibuat dalam pelarut aprotik dan juga dikenal karena sifatnya yang sangat korosif.

Biasanya, sejumlah kecil lithium oksalat (Li2C2O4) digunakan sebagai prekursor, yang melalui proses ionisasi elektrospray. Senyawa anion litium oksalat (LiC2O4) yang dihasilkan diisolasi kemudian diproses dengan disosiasi yang diinduksi tumbukan sebanyak dua kali.

Hasilnya, kita mendapatkan anion Lithium monoksida (LiO−) dan molekul Karbon dioksida. Tidak ada penggunaan anion lithium monoksida yang diketahui.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1843 seconds (0.1#10.140)