5 Fakta Menarik Belalang Anggrek, Nomor Terakhir Tak Disangka

Senin, 31 Oktober 2022 - 21:06 WIB
loading...
5 Fakta Menarik Belalang Anggrek, Nomor Terakhir Tak Disangka
Belalang anggrek (Hymenopus coronatus) adalah karnivora yang memakan serangga kecil, seperti jangkrik, ngengat, lalat, dan kumbang. Belalang anggrek menggunakan strategi berburu yang dikenal sebagai mimikri agresif. Foto/Factanimal
A A A
JAKARTA - Belalang anggrek (Hymenopus coronatus) adalah karnivora yang memakan serangga kecil, seperti jangkrik, ngengat, lalat, dan kumbang. Belalang anggrek menggunakan strategi berburu yang dikenal sebagai mimikri agresif.

Mangsa atau makanan favorit mereka menyukai bunga, maka belalang anggrek berpura-pura menjadi bunga. Ini adalah cara sempurna untuk mendapatkan makan malam yang mudah.

Belalang anggrek yang juga dikenal sebagai bunga hidup mendiami hutan hujan tropis di Asia Tenggara. Berikut 5 fakta belalang anggrek dirangkum SINDOnews dari laman Factanimal, Senin (31/10/2022).

1. Bisa Berubah Warna
5 Fakta Menarik Belalang Anggrek, Nomor Terakhir Tak Disangka


Untuk bertahan hidup, belalang anggrek harus berevolusi untuk menyempurnakan penyamarannya. Artinya harus bisa menyatu dengan habitatnya, yaitu anggrek hutan tropis di Asia Tenggara. Belalang anggrek sepertinya mengambil pelajaran dari bunglon dengan mengubah warna!



Meskipun Anda tidak akan menemukan belalang anggrek yang beralih dari warna seperti merah ke biru, mereka dapat berubah dari merah muda keputihan menjadi coklat. Ini membantu menyamar dengan lingkungan lebih baik dan menangkap lebih banyak mangsa.

2. Bisa Terbang
Meskipun menyatu sempurna dengan jenis bunga tertentu, belalang anggrek tidak menghabiskan seluruh waktunya di tanah. Sebaliknya, mereka sebenarnya memiliki dua set sayap berbeda yang sempurna untuk terbang.

Ini membantu mereka berpindah dari bunga ke bunga dengan mudah. Ini juga membantu mereka untuk menavigasi hutan hujan. Semua belalang memiliki dua set sayap khusus, pasangan pertama dikenal sebagai tegmen. Sayap ini kasar dan membantu melindungi sayap bagian dalam, yang jauh lebih rapuh.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2494 seconds (0.1#10.140)