NASA Berpacu dengan Waktu, 2 Roket Pendorong Misi Artemis 1 Kedaluwarsa Awal Desember

Kamis, 10 November 2022 - 18:39 WIB
loading...
NASA Berpacu dengan Waktu, 2 Roket Pendorong Misi Artemis 1 Kedaluwarsa Awal Desember
NASA berpacu dengan waktu untuk memastikan peluncuran Artemis 1 karena dua roket pendorong yang digunakan akan kedaluwarsa pada awal Desember. Foto/NASA
A A A
FLORIDA - Peluncuran Artemis 1 dengan roket Space Launch System (SLS), dibantu oleh dua booster, untuk mengirim kapsul Orion tanpa awak ke bulan sekali lagi ditunda hingga Rabu 16 November 2022. NASA berpacu dengan waktu untuk memastikan peluncuran Artemis 1 karena dua roket pendorong yang digunakan akan kedaluwarsa pada awal Desember.

Peluncuran misi bulan Artemis 1 NASA kembali mengalami penundaan karena kedatangan badai tropis Nicole di Space Coast Florida. Gambar satelit menunjukkan badai Nicole saat ini menjulang di Samudra Atlantik di sebelah Pusat Antariksa Kennedy NASA (KSC), dengan kecepatan angin hingga 110 km per jam.

Penundaan yang terus berulang menimbulkan kekhawatiran karena beberapa perangkat keras misi Artemis 1 mungkin akan kedaluwarsa sebelum diluncurkan. Diketahui dua roket pendorong atau booster misi Artemis 1 memasuki masa kedaluwarsa pada 9 Desember dan 14 Desember 2022.



Jadi, jika misi Artemis 1 belum diluncurkan pada pertengahan Desember, NASA harus menganalisis booster buatan Northrop Grumman. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah booster itu masih layak diluncurkan setelah tanggal kedaluwarsa.

“Ketika Anda sudah menumpuk segmen (roket) pertama di bawah, Anda memulai menghitung masa pemakaian yang awalnya 12 bulan. Saat ini telah dianalisis sudah hampir 23 bulan, dan itu (mendekati masa) kedaluwarsa,” Cliff Lanham, Manajer Senior Operasi Kendaraan dari Program Sistem Tanah Eksplorasi di KSC, dikutip SINDOnews dari laman space.com, Kamis (10/11/2022).

Jim Free, Administrator Asosiasi Direktorat Misi Pengembangan Sistem Eksplorasi di markas NASA di Washington DC menambahkan, jika Artemis 1 diluncurkan pada 15 Desember 2022, maka harus dianalisa lebih lanjut. Langkah ini untuk menentukan apakah tanggal kedaluwarsa pada berbagai komponen roket dapat diperpanjang.



“Masing-masing dari mereka memiliki tanggal kunjungan kembali yang berbeda, itu istilah saya. Jadi kita harus kembali dan mengulang analisis dan melihat asumsi dalam analisis itu,” kata Free saat briefing media 3 November.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)