3 Teori Konspirasi yang Ragukan Pendaratan Manusia di Bulan, Ini Penjelasan NASA

Kamis, 24 November 2022 - 23:58 WIB
loading...
A A A


Ojha menjelaskan, astronot dan lanskap bulan diterangi oleh Matahari. Langit mungkin terlihat hitam, tapi ingat, ini sebenarnya siang hari di Bulan.

Jika Anda akan mengambil foto pemandangan yang terang benderang, kecepatan rana kamera harus cepat dan apertur sangat kecil. Dalam situasi itu, objek redup seperti bintang tidak akan muncul dalam foto.

3. Setelah Pendaratan Bulan Tahun 1969, Mengapa Belum Ada Misi ke Bulan Lagi?
3 Teori Konspirasi yang Ragukan Pendaratan Manusia di Bulan, Ini Penjelasan NASA


Misi Apollo 17 atau misi Apollo terakhir untuk mendaratkan astronot di Bulan, terjadi pada tahun 1972. Sejak saat itu, manusia tidak pernah kembali ke Bulan. Meskipun misi Apollo 17 bukan misi terakhir ke Bulan.



Sampai saat ini belum ada misi pendaratan lagi di Bulan. Tapi ini bukanlah konspirasi besar, ini akibat faktor adalah geopolitik. Profesor Ojha menjelaskan, sepanjang tahun 1970-an ada ambisi untuk mendirikan pangkalan bulan permanen, namun ke tantangan eksplorasi ruang angkasa dialihkan untuk eksplorasi Mars.

“Jawabannya adalah kami mengubah prioritas. Ditambah dari kombinasi Perang Vietnam, juga ada elemen pemikiran geopolitik. Kami telah memenangkan perlombaan ke Bulan, kami meninggalkannya,” kata Ojha.

Perhatian NASA beralih ke program Space Shuttle dan terakhir, Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang telah dihuni secara permanen oleh tim astronot sejak November 2000. Namun bukan berarti manusia tidak dapat kembali ke Bulan di masa depan.

Dia menjelaskan pendaratan di Bulan bukanlah tipuan. Apollo 11 memang terjadi. Manusia benar-benar menginjakkan kaki di Bulan. “Kami memiliki gambar, video, sampel bulan, dan data ilmiah yang tak terhitung jumlahnya untuk membuktikannya,” beber Ojha.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2835 seconds (0.1#10.140)