Ilmuwan Google Bikin Lubang Cacing Holografik, Dapat Dilintasi Komputer Kuantum

Kamis, 01 Desember 2022 - 23:59 WIB
loading...
Ilmuwan Google Bikin Lubang Cacing Holografik, Dapat Dilintasi Komputer Kuantum
Tim ilmuwan dari MIT, Caltech, Harvard, dan Google, melaporkan berhasil membuat lubang cacing holografik menggunakan komputer kuantum Sycamore Google. Ilustrasi/Ist
A A A
MENLO PARK - Tim ilmuwan dari MIT, Caltech, Harvard, dan Google , melaporkan berhasil membuat lubang cacing holografik menggunakan komputer kuantum Sycamore Google. Temuan yang dipublikasikan Rabu (30/11/2022) di jurnal Nature, menyebutkan bahwa lubang cacing holografik ini memungkinkan informasi untuk melewatinya.

Para ilmuwan telah menciptakan "lubang cacing holografik" di dalam komputer kuantum untuk pertama kalinya. Eksperimen perintis memungkinkan para peneliti untuk mempelajari secara teori lubang cacing dan fisika kuantum berinteraksi untuk memecahkan beberapa bagian sains yang paling sulit dan membingungkan.

Lubang cacing bersifat teoretis, para peneliti tidak menghasilkan pemecahan aktual dalam ruang dan waktu. Tetapi penciptaan satu eksperimental dalam komputer kuantum, dengan melihat pesan yang dikirim antara dua lubang hitam dalam simulasi.



Lubang cacing adalah jembatan melintasi ruang waktu, yang menghubungkan dua bagian kosmos yang jauh. Lubang cacing belum terlihat, tetapi para ilmuwan selama bertahun-tahun berspekulasi tentang keberadaan dan bagaimana cara kerjanya.

Nah, baru-baru ini, para ilmuwan menyebutkan bahwa mereka mungkin terhubung dengan fisika kuantum. Sebuah fenomena yang tidak biasa di mana dua partikel dapat terhubung satu sama lain dalam jarak yang sangat jauh, yang dikenal sebagai keterikatan kuantum.

Maria Spiropulu profesor fisika di Caltech dalam pernyataan pers, mengatakan bahwa penelitian ini merupakan langkah penting bagi para ilmuwan dalam menggunakan komputer kuantum untuk lebih memahami aspek sains tentang lubang cacing yang disebut gravitasi kuantum. Deskripsi gravitasi seperti itu dapat membantu para ilmuwan menyatukan mekanika kuantum dan dunia fisika yang klasik.

Pendekatan komputasi ini menawarkan wawasan yang melengkapi pengamatan dari, misalnya, proyek Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) MIT dan CalTech. Proyek ini berupaya mendeteksi dan menyelidiki gelombang gravitasi di alam semesta.



“Itu tidak menggantikan penyelidikan langsung gravitasi kuantum seperti yang direncanakan LIGO atau eksperimen lain menggunakan penginderaan kuantum. Namun, ini menawarkan testbed yang kuat untuk melatih gagasan teori string dan gravitasi kuantum,” kata Spiropulu dikutip dari laman vice, Kamis (1/12/2022).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)