Mengenal Krampus, Pasangan Sinterklas, yang Kerjanya Mirip Kuntilanak Menculik Anak
loading...
A
A
A
Begitu agama Kristen masuk ke wilayah Eropa Tengah dan menjadi agama mayoritas, Krampus mulai tidak disukai. Krampus dianggap mewakili tradisi orang-orang pagan yang dipandang kacau dan tidak beradab.
Namun, seiring waktu mitos Krampus justru perlahan-lahan mulai diterima. Bahkan Krampus dipasangkan dengan sosok budiman yang selalu datang setiap Natal tiba yakni Santo Nikolas atau Sinterklas.
Pasangan ini menurut Deborah Hyde sejalan dengan konsep filosofi Friedrich Nietzsche mengenai Kelahiran Tragedi dari Apollonian dan Dionysian. Dalam hal itu keduanya memang terasa kontras, baik dan buruk. Menurut Friedrich Nietzsche ( keduanya selalu dibutuhkan untuk mencipta dialektika dalam pengalaman aktual manusia atau dalam konteks budaya.
Masyarakat kemudian butuh sosok antitesa dari Sinterklas. Dari situlah hadir sosok Krampus. Hingga kini masyarakat Eropa tengah memang masih terus merayakan kehadiran Sinterklas. Begitu juga dengan Krampus yang jadi mimpi buruk anak-anak.
Namun, seiring waktu mitos Krampus justru perlahan-lahan mulai diterima. Bahkan Krampus dipasangkan dengan sosok budiman yang selalu datang setiap Natal tiba yakni Santo Nikolas atau Sinterklas.
Pasangan ini menurut Deborah Hyde sejalan dengan konsep filosofi Friedrich Nietzsche mengenai Kelahiran Tragedi dari Apollonian dan Dionysian. Dalam hal itu keduanya memang terasa kontras, baik dan buruk. Menurut Friedrich Nietzsche ( keduanya selalu dibutuhkan untuk mencipta dialektika dalam pengalaman aktual manusia atau dalam konteks budaya.
Masyarakat kemudian butuh sosok antitesa dari Sinterklas. Dari situlah hadir sosok Krampus. Hingga kini masyarakat Eropa tengah memang masih terus merayakan kehadiran Sinterklas. Begitu juga dengan Krampus yang jadi mimpi buruk anak-anak.
(wsb)