Rumput Lapangan Sepak Bola Piala Dunia 2022 Ternyata Menyimpan Rahasia Canggih Sains

Minggu, 18 Desember 2022 - 06:52 WIB
loading...
Rumput Lapangan Sepak Bola Piala Dunia 2022 Ternyata Menyimpan Rahasia Canggih Sains
Pesepakbola Argentina Lionel Messi akan tampil di babak final Piala Dunia 2022 Qatar malam ini. Momen itu jadi kesempatan terakhir Lionel Messi merasakan rumput yang istimewa. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Rumput lapangan sepak bola Piala Dunia 2022 Qatar ternyata menyimpan rahasia canggih perkembangan sains. Rumput lapangan sepak bola Piala Dunia 2022 Qatar memang menghadapi kondisi yang unik.

Dibandingkan di negara-negara lain yang pernah menggelar perhelatan Piala Dunia, rumput lapangan sepak bola yang ada di delapan stadion Qatar harus menghadapi kondisi cuaca panas yang ekstrem. Belum lagi selama 29 hari 832 pesekabola dari 32 negara menginjak-injak rumput tersebut.

Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan pesepakbola dunia terkenal lainnyatelah dengan brutal menginjak rumput lapangan sepak bola itu. Uniknya kondisi yang sangat prima masih diperlihatkan rumput-rumput tersebut.

Hal itu ternyata terjadi karena rumput yang digunakan di Piala Dunia 2022 Qatar bukanlah rumput biasa. Rumput tersebut dikembangkan oleh Atlas Turf Internasional dengan menerapkan sains khusus. Rumput yang dinamakan Platinum TE Paspalum itu adalah rumput lanau atau rumput pantai yang dikenal dengan nama lain Paspalum vaginatum.

Charles O Gardner, Profesor Agronomy dari Universitas Nebraska mengatakan rumput pantai memang sangat berbeda dibanding rumput-rumput lain. Rumput pantai jauh lebih tangguh terhadap kondisi ekstrem.



Rumput Lapangan Sepak Bola Piala Dunia 2022 Ternyata Menyimpan Rahasia Canggih Sains


Dia mengatakan kebanyakan rumput membutuhkan penanganan khusus guna tumbuh dengan baik. Bahkan penggunaan pupuk sangat diperlukan agar rumput bisa berkembang sesuai dengan keinginan.

Paspalum vaginatum justru sama sekali tidak butuh penanganan khusus. Tidak butuh nutrisi khusus yang ditawarkan oleh pupuk. Rumput itu sangat ideal untuk kawasan padang pasir seperti yang ada di Qatar saat ini.

"Kami jadi nengerti mengaapa rumput ini sangat kuat," ujar Charles O Gardner.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)