Mengungkap Misteri Matahari dengan Teleskop DKIST, 2 Hal Ini Bikin Penasaran Ilmuwan

Kamis, 22 Desember 2022 - 21:39 WIB
loading...
A A A
Selain butiran di permukaan matahari, misteri kedua adalah angin matahari, berupa aliran partikel bermuatan yang terus mengalir dari matahari dan ke luar angkasa. Kadang-kadang kecepatan angin Matahari mencapai 1,6 juta km/jam, dan para ilmuwan belum mendapat jawaban bagaimana partikel itu bisa begitu cepat.

“Jadi plasma itu terus membombardir Bumi. Dan saya bahkan belum sampai ke badai matahari yang besar. Itu hanya matahari biasa dan pada hari biasa,” kata Nicholeen Viall, astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland.

Memahami bagaimana matahari bekerja bukan hanya untuk kepentingan akademis. Meskipun berjarak 150 juta kilometer, aktivitas matahari memiliki konsekuensi bagi kehidupan di Bumi, yang oleh para ilmuwan disebut cuaca luar angkasa.



Cuaca luar angkasa dapat mencakup semburan besar radiasi elektromagnetik yang disebut solar flares, serta coronal mass ejections (CMEs) yang menembakkan gumpalan besar plasma ke luar angkasa. Cuaca luar angkasa dapat membahayakan astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional, merusak satelit di orbit, dan mengganggu komunikasi radio.
Mengungkap Misteri Matahari dengan Teleskop DKIST, 2 Hal Ini Bikin Penasaran Ilmuwan


Peristiwa cuaca antariksa menjadi lebih sering dan lebih parah menjelang puncak siklus matahari 11 tahun. Saat ini, aktivitas matahari secara umum semakin meningkat, dengan prediksi maksimum matahari terjadi pada tahun 2025.

“Mempelajari cuaca antariksa penting bagi ekonomi global karena badai matahari dapat memengaruhi teknologi canggih yang sangat kita andalkan dalam kehidupan kita sehari-hari," ujar Elsayed Talaat, Direktur Kantor Proyek, Perencanaan, dan Analisis di layanan data satelit di Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2127 seconds (0.1#10.140)