Logam Mineral Terlangka di Dunia Kyawthuite dan Painite, Harga Per Karat Tembus Rp 900 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Batu mineral tersebar di seluruh pelosok bumi. Mulai bintik berkilauan di kerikil atau pasir hingga batu permata. Menurut U.S. Geological Society, mineral adalah unsur atau senyawa alami yang bersifat anorganik, artinya tidak mengandung karbon.
Setiap jenis mineral menunjukkan keteraturan dalam struktur internalnya dan memiliki susunan kimiawi yang unik. Bentuk kristal mineral dan sifat fisiknya
bisa bervariasi. Misalnya berlian, logam mineral dengan kekerasan hingga 10 Mohs (terkuat di dunia) yang digunakan sebagai perhiasan.
Tapi, mineral paling langka di bumi adalah kyawthuite. Sejauh ini, hanya satu kristal yang pernah ditemukan. Tepatnya, di wilayah Mogok di Myanmar.
Batu permata tersebut berwarna oranye, dengan ukuran kecil dan memiliki karat 1,61. Kyawthuite diakui secara resmi oleh Asosiasi Mineralogi Internasional pada 2015. Meski demikian, sangat sedikit informasi yang diketahui tentang kyawthuite.
Nah, batu mineral kedua terlangka adalah painite, yang muncul sebagai kristal heksagonal merah tua (ada beberapa yang berwarna merah muda).
Pada 1957, dua batu merah tua disumbangkan ke Museum Sejarah Alam di London. Kedua kristal tersebut diberi nama painite, sesuai nama penemunya.
Yakni pedagang permata Arthur Pain.
Painite kadang-kadang ditemukan bersama batu rubi dan batu permata lainnya. Itu menjelaskan mengapa awalnya Arthur Pain mengira batu tersebut adalah rubi.
Painite ketiga diidentifikasi pada 1979. Baru pada 2001 painite keempat ditemukan di Myanmar.
Tapi apa yang membuat painite begitu langka? Pertama, hanya ditemukan di Myanmar.
Kedua, kelangkaan painite karena kandungan unsur kimia zirkonium dan boron. Painite adalah kristal borat, artinya mengandung boron. Tapi juga mengandung zirkonium. Boron memiliki ikatan waktu yang sangat sulit dengan zirkonium.
Tapi, painite adalah satu-satunya mineral di mana keduanya ditemukan terikat di alam. Zirkonium dan boron belum pernah ditemukan bersama dalam konsentrasi yang tinggi.
Wajar jika harga painite berkualitas bisa sangat mahal. Per karatnya mencapai USD 60.000 atauRp900jutaan.
Setiap jenis mineral menunjukkan keteraturan dalam struktur internalnya dan memiliki susunan kimiawi yang unik. Bentuk kristal mineral dan sifat fisiknya
bisa bervariasi. Misalnya berlian, logam mineral dengan kekerasan hingga 10 Mohs (terkuat di dunia) yang digunakan sebagai perhiasan.
Tapi, mineral paling langka di bumi adalah kyawthuite. Sejauh ini, hanya satu kristal yang pernah ditemukan. Tepatnya, di wilayah Mogok di Myanmar.
Batu permata tersebut berwarna oranye, dengan ukuran kecil dan memiliki karat 1,61. Kyawthuite diakui secara resmi oleh Asosiasi Mineralogi Internasional pada 2015. Meski demikian, sangat sedikit informasi yang diketahui tentang kyawthuite.
Nah, batu mineral kedua terlangka adalah painite, yang muncul sebagai kristal heksagonal merah tua (ada beberapa yang berwarna merah muda).
Pada 1957, dua batu merah tua disumbangkan ke Museum Sejarah Alam di London. Kedua kristal tersebut diberi nama painite, sesuai nama penemunya.
Yakni pedagang permata Arthur Pain.
Painite kadang-kadang ditemukan bersama batu rubi dan batu permata lainnya. Itu menjelaskan mengapa awalnya Arthur Pain mengira batu tersebut adalah rubi.
Painite ketiga diidentifikasi pada 1979. Baru pada 2001 painite keempat ditemukan di Myanmar.
Tapi apa yang membuat painite begitu langka? Pertama, hanya ditemukan di Myanmar.
Kedua, kelangkaan painite karena kandungan unsur kimia zirkonium dan boron. Painite adalah kristal borat, artinya mengandung boron. Tapi juga mengandung zirkonium. Boron memiliki ikatan waktu yang sangat sulit dengan zirkonium.
Tapi, painite adalah satu-satunya mineral di mana keduanya ditemukan terikat di alam. Zirkonium dan boron belum pernah ditemukan bersama dalam konsentrasi yang tinggi.
Wajar jika harga painite berkualitas bisa sangat mahal. Per karatnya mencapai USD 60.000 atauRp900jutaan.
(dan)