DBS Terobosan Pengobatan Parkinson Sekaligus Teknologi Canggih

Selasa, 11 Juli 2023 - 01:37 WIB
Deep Brain Stimulation (DBS) atau pemasangan stimulasi saraf di dalam otak merupakan sebuah prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson. FOTO/ DOK SINDOnews
JAKARTA - Penyakit parkinson adalah gangguan neurologis yang umum terjadi di usia lanjut, dengan keluhan utama seperti gerakan melambat, gemetar (tremor), dan kekakuan pada sendi (rigiditas).

BACA JUGA - Balistik Forensik Metode Mengungkap Kematian Tembak Menembak atau Ditembak

Operasi DBS atau Deep Brain Stimulation adalah salah satu prosedur yang dapat membantu memperbaiki gejala parkinson dan meningkatkan kualitas hidup penyandang parkinson.



Dokter spesialis saraf RS Siloam Kebon Jeruk dr Frandy Susatia, Sp.S, RVT menyebutkan operasi Deep Brain Stimulation (DBS) atau pemasangan stimulasi saraf di dalam otak merupakan sebuah prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi neurologis seperti penyakit parkinson.

Prosedur ini melibatkan pemasangan elektroda tipis pada bagian tertentu dari otak, yang kemudian memberikan impuls listrik untuk meningkatkan fungsi motorik atau menghambat aktivitas yang berlebihan pada saraf.

“Elektroda ini terhubung ke generator yang ditanam di bawah kulit di dada. Generator ini mengirimkan sinyal listrik ke otak yang membantu mengurangi gejala parkinson. Metode DBS adalah salah satu dari beberapa pengobatan yang tersedia untuk parkinson dan telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala,” ujar dr Frandy dalam siaran pers, Kamis (13/7/2023).

Dokter Frandy yang merupakan lulusan pendidikan dokter spesialis saraf di University of Santo Tomas Hospital, Manila, Filipina menyebutkan elektroda DBS memancarkan impuls listrik yang bertujuan untuk mengatasi gejala Parkinson.

Elektroda DBS bekerja dengan memberikan stimulus ke daerah otak tertentu yang terlibat dalam mengatur gerakan tubuh.

"Sinyal ini membantu mengurangi tremor, kekakuan, dan kesulitan bergerak yang terkait dengan Parkinson," ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More