Apa yang Terjadi dengan Bumi Jika Manusia Tiba-tiba Punah karena COVID-19?

Senin, 17 Agustus 2020 - 16:15 WIB
Planet Bumi pada akhirnya mungkin menjadi lebih subur dan lebih beragam, tetapi kita tidak dapat mengabaikan efek perubahan iklim yang bisa dibilang merupakan dampak paling tak terhapuskan dari umat manusia di planet ini.

Weisman mencatat ketidakpastian yang melekat dalam membuat prediksi berguna tentang apa yang akan terungkap. Misalnya, jika ada ledakan di pabrik industri, atau kepala sumur minyak atau gas yang terus menyala lama setelah manusia lengap, sejumlah besar karbon dioksida yang memerangkap panas akan terus dibuang ke atmosfer.

Karbon dioksida tidak bertahan di atmosfer selamanya. Lautan kita memainkan peran penting dalam menyerap sejumlah besar karbon dioksida dari udara. Namun, masih ada batasan seberapa banyak lautan dapat terisi tanpa pengasaman airnya sendiri ke tingkat yang tidak sehat -berpotensi merugikan ribuan spesies laut.

Ada juga batasan tentang seberapa banyak laut dapat menyerap secara fisik, yang berarti ini bukan sekadar penyerap karbon tanpa dasar seperti yang sering diperkirakan.

Saat ini, tingkat CO2 di atmosfer kita sudah membutuhkan waktu ribuan tahun untuk sepenuhnya dihilangkan dari atmosfer. Berdasarkan penelitian yang dia lakukan untuk bukunya sendiri, Weisman menemukan itu bisa memakan waktu hingga 100.000 tahun.

Dan jika laut mencapai puncaknya dan lebih banyak gas rumah kaca tetap tersuspensi di atmosfer, pemanasan terus menerus yang dihasilkan akan menyebabkan pencairan lebih lanjut lapisan es kutub, serta pelepasan lebih banyak lagi gas rumah kaca dari lapisan es yang melunak. Ini akan berputar ke dalam lingkaran umpan balik yang terus-menerus dan mengubah iklim. Semua ini berarti bahwa kita dapat dengan yakin berasumsi bahwa dampak perubahan iklim akan bertahan lama setelah kita pergi.

Tapi untuk ini, Weisman menawarkan kata pengharapan. Selama periode Jurassic, katanya, ada karbon dioksida di atmosfer lima kali lebih banyak dari yang ada saat ini, yang menyebabkan peningkatan keasaman laut secara dramatis. Akan tetapi, jelaslah bahwa pasti ada spesies laut yang mampu mengatasi keadaan ekstrem ini, dan terus berevolusi dan menjadi bagian dari planet yang kita kenal sekarang. Artinya, pada akhirnya, meskipun iklim ekstrem dan kerugian besar yang dapat ditimbulkan, "alam selalu menemukan jalan," kata Weisman.

Mungkin suatu hari akan ada dunia tanpa manusia, tetapi itu tidak akan menghentikan sisa planet untuk terus berjuang. (Baca juga: Setelah Kudeta TikTok, Trump Bersiap Gulingkan Alibaba )
(iqb)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More