Kota Bawah Tanah Terbesar di Dunia Ditemukan di Turki, Luasnya 900 Ribu Meter Lebih
Jum'at, 26 Juli 2024 - 21:14 WIB
JAKARTA - Sejarah peradaban dunia tak lepas dari keberadaan kota- kota di bawah tanah . Beberapa tahun lalu, secara kebetulan ditemukan kota bawah tanah terbesar di dunia. Lokasinya di Midyat, Turki.
Para sejarawan meyakini kota bawah tanah ini berasal dari abad kesembilan sebelum Masehi. Kota ini ditemukan secara kebetulan setelah penggalian ruang bawah tanah rumah di Midyat, dekat perbatasan Suriah, mengarah pada penemuan labirin gua yang luas pada tahun 2020. Para pekerja telah membersihkan lebih dari 50 ruangan bawah tanah, semua terhubung oleh terowongan sepanjang 120 meter yang dipahat dari batu.
Namun, itu hanya sebagian kecil dari area situs yang diperkirakan seluas 900.000 meter persegi, yang akan menjadikannya kota bawah tanah terbesar di wilayah Anatolia selatan Turki. “Mungkin bahkan di dunia,” kata Direktur Konservasi Midyat Mervan Yavuz dilansir dari Arabnews, Jumat (26/7/2024).
Diyakini kota bawah tanah ini dulu digunakan untuk berlindung dari iklim yang keras, musuh, pemangsa, dan ancaman penyakit mematikan. "Orang-orang berlindung di gua-gua ini yang mereka ubah menjadi kota nyata,” kata Yavuz.
Sejarawan melacak awal mula kota ini pada masa pemerintahan Raja Ashurnasirpal II, yang memerintah Kekaisaran Neo-Asyiria dari 883 hingga 859 SM. Pada puncaknya di abad ketujuh SM, kekaisaran ini membentang dari Teluk di timur hingga Mesir di barat.
Pada masa itu, kota ini dikenal sebagai Matiate, dan pintu masuk aslinya mengharuskan orang membungkuk dan merangkak masuk melalui lubang melingkar. Pintu masuk inilah yang pertama kali memberi petunjuk kepada pemerintah kota Midyat tentang keberadaan kota bawah tanah tersebut. “Kami sebenarnya menduga bahwa itu ada,” kata Yavuz.
“Pada 1970-an, tanahnya ambruk dan sebuah mesin konstruksi jatuh. Tapi pada saat itu kami tidak mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut, kami hanya memperkuat dan menutup lubangnya.”
Para sejarawan meyakini kota bawah tanah ini berasal dari abad kesembilan sebelum Masehi. Kota ini ditemukan secara kebetulan setelah penggalian ruang bawah tanah rumah di Midyat, dekat perbatasan Suriah, mengarah pada penemuan labirin gua yang luas pada tahun 2020. Para pekerja telah membersihkan lebih dari 50 ruangan bawah tanah, semua terhubung oleh terowongan sepanjang 120 meter yang dipahat dari batu.
Namun, itu hanya sebagian kecil dari area situs yang diperkirakan seluas 900.000 meter persegi, yang akan menjadikannya kota bawah tanah terbesar di wilayah Anatolia selatan Turki. “Mungkin bahkan di dunia,” kata Direktur Konservasi Midyat Mervan Yavuz dilansir dari Arabnews, Jumat (26/7/2024).
Diyakini kota bawah tanah ini dulu digunakan untuk berlindung dari iklim yang keras, musuh, pemangsa, dan ancaman penyakit mematikan. "Orang-orang berlindung di gua-gua ini yang mereka ubah menjadi kota nyata,” kata Yavuz.
Sejarawan melacak awal mula kota ini pada masa pemerintahan Raja Ashurnasirpal II, yang memerintah Kekaisaran Neo-Asyiria dari 883 hingga 859 SM. Pada puncaknya di abad ketujuh SM, kekaisaran ini membentang dari Teluk di timur hingga Mesir di barat.
Pada masa itu, kota ini dikenal sebagai Matiate, dan pintu masuk aslinya mengharuskan orang membungkuk dan merangkak masuk melalui lubang melingkar. Pintu masuk inilah yang pertama kali memberi petunjuk kepada pemerintah kota Midyat tentang keberadaan kota bawah tanah tersebut. “Kami sebenarnya menduga bahwa itu ada,” kata Yavuz.
“Pada 1970-an, tanahnya ambruk dan sebuah mesin konstruksi jatuh. Tapi pada saat itu kami tidak mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut, kami hanya memperkuat dan menutup lubangnya.”
tulis komentar anda