Sinovac Biotech, Produsen Vaksin Corona yang Dipercaya Indonesia
Senin, 07 Desember 2020 - 01:10 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo , tadi malam, mengumumkan, Indonesia sudah kedatangan 1,2 juta vaksin virus Corona , yakni CoronaVac. Vaksin tersebut salah satu dari enam vaksin yang akan digunakan di Indonesia.
CoronaVac diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd. Berbasis di Beijing, China , mereka adalah perusahaan biofarmasi yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin guna melindungi manusia dari penyakit menular. (Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Corona Sinovac Buatan China Tiba di Indonesia )
Sinovac Biotech Ltd terdaftar di NASDAQ, tapi bursa menghentikan perdagangan Sinovac pada Februari 2019 karena sengketa pemegang saham. Vaksin komersial Sinovac yang sudah beredar, di antaranya Healive (hepatitis A), Bilive (gabungan hepatitis A dan B), Anflu (influenza), Panflu (H5N1) dan PANFLU.1 (H1N1). Sinovac saat ini sedang mengembangkan vaksin Influenza Pandemi Universal dan vaksin ensefalitis Jepang.
Merujuk situs Wikipedia, Sinovac juga mengembangkan vaksin untuk enterovirus 71 dan rabies manusia. Anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya, Tangshan Yian, diketahui sedang melakukan uji coba lapangan untuk mengembangkan vaksin rabies hewan yang dilemahkan secara independen.
Vaksin COVID-19
Pada pertengahan April 2020, China menyetujui uji klinis untuk kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac. Vaksin yang disebut CoronaVac adalah vaksin virus COVID-19 yang secara kimiawi dinonaktifkan.
Setelah pertengahan 2020, CoronaVac menjalani uji klinis Fase III di Brasil, Chili, Indonesia, Filipina, dan Turki. Brasil sempat menghentikan uji coba Fase III pada 10 November setelah seorang sukarelawannya bunuh diri dalam uji coba sebelum dilanjutkan pada 11 November.
Di China, CoronaVac sudah diberikan kepada ribuan orang di bawah otorisasi penggunaan darurat nasional untuk mencegah infeksi COVID-19. Mulai pertengahan 2020, kandidat vaksin menjalani penelitian klinis Fase III.
Pada 19 Oktober, hasil awal dari uji coba Fase III di Brasil menunjukkan CoronaVac tampaknya aman dalam memberikan perlindungan terhadap COVID-19. Pada bulan Oktober, regulator nasional Brasil, Anvisa, mengizinkan impor 6 juta dosis CoronaVac dan bahan mentahnya untuk memproduksi tambahan 40 juta dosis.
CoronaVac diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd. Berbasis di Beijing, China , mereka adalah perusahaan biofarmasi yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin guna melindungi manusia dari penyakit menular. (Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Corona Sinovac Buatan China Tiba di Indonesia )
Sinovac Biotech Ltd terdaftar di NASDAQ, tapi bursa menghentikan perdagangan Sinovac pada Februari 2019 karena sengketa pemegang saham. Vaksin komersial Sinovac yang sudah beredar, di antaranya Healive (hepatitis A), Bilive (gabungan hepatitis A dan B), Anflu (influenza), Panflu (H5N1) dan PANFLU.1 (H1N1). Sinovac saat ini sedang mengembangkan vaksin Influenza Pandemi Universal dan vaksin ensefalitis Jepang.
Merujuk situs Wikipedia, Sinovac juga mengembangkan vaksin untuk enterovirus 71 dan rabies manusia. Anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya, Tangshan Yian, diketahui sedang melakukan uji coba lapangan untuk mengembangkan vaksin rabies hewan yang dilemahkan secara independen.
Vaksin COVID-19
Pada pertengahan April 2020, China menyetujui uji klinis untuk kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac. Vaksin yang disebut CoronaVac adalah vaksin virus COVID-19 yang secara kimiawi dinonaktifkan.
Setelah pertengahan 2020, CoronaVac menjalani uji klinis Fase III di Brasil, Chili, Indonesia, Filipina, dan Turki. Brasil sempat menghentikan uji coba Fase III pada 10 November setelah seorang sukarelawannya bunuh diri dalam uji coba sebelum dilanjutkan pada 11 November.
Di China, CoronaVac sudah diberikan kepada ribuan orang di bawah otorisasi penggunaan darurat nasional untuk mencegah infeksi COVID-19. Mulai pertengahan 2020, kandidat vaksin menjalani penelitian klinis Fase III.
Pada 19 Oktober, hasil awal dari uji coba Fase III di Brasil menunjukkan CoronaVac tampaknya aman dalam memberikan perlindungan terhadap COVID-19. Pada bulan Oktober, regulator nasional Brasil, Anvisa, mengizinkan impor 6 juta dosis CoronaVac dan bahan mentahnya untuk memproduksi tambahan 40 juta dosis.
Lihat Juga :
tulis komentar anda