Arkeolog Ungkap Kanibalisme dan Pembantaian Berdarah di Meksiko Abad ke-16

Rabu, 27 Januari 2021 - 15:34 WIB
Orang Acolhua juga tampaknya berusaha menyembunyikan mayat para tawanan yang terbunuh. Ketika para peneliti memeriksa 22 tangki di kota itu, mereka menemukan tulang manusia yang telah diukir menjadi piala, bersama dengan barang-barang pribadi tahanan karavan, patung dewa Mesoamerika, dan sisa-sisa hewan penarik karavan.

Direktur situs Enrique Martínez Vargas mengatakan Sandoval dan anak buahnya menyerang Meksiko pada Maret tahun itu. Di satu bentangan jalan berukuran panjang sekitar 390 kaki (120 meter), para arkeolog menemukan selusin kerangka wanita yang tampaknya meninggal saat melindungi anak-anak mereka dari pembantaian. "Posisi tubuh mereka menunjukkan bahwa orang-orang tersebut dibantai dan dikuburkan dengan tergesa-gesa," kata Vargas.

Pembantaian yang dilakukan Spanyol dilakukan sama kejamnya dengan orang Zulpetec. Anak-anak yang mencoba bersembunyi, dibunuh dan dimutilasi. "Ini terbukti dengan ditemukannya tulang yang terpotong di lantai kamar," kata Vargas. (Baca juga: Begini Cara Ilmuwan Memperkirakan Usia Benda-benda Purbakala)

Tentara Spanyol juga membakar kuil Zultepec dan memenggal patung dewa Acolhua. Kebrutalan serangan itu dimaksudkan sebagai balas dendam bagi para tahanan yang terbunuh dan sebagai peringatan terhadap daerah pendudukan dan penaklukan Spanyol.
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More