Ini Link untuk Nobar Gerhana Bulan Total Malam Nanti
Rabu, 26 Mei 2021 - 11:00 WIB
JAKARTA - Sore menjelang malam hari ini waktu Indonesia, akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) atau Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.
Menyambut fenomena langka tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengadakan pengamatan serentak dari sembilan lokasi LAPAN di seluruh Indonesia.
Pengamatan tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube LAPAN RI dan juga kanal YouTube masing-masing Balai dan Stasiun LAPAN untuk pengamatan di daerah.
Balai dan Stasiun LAPAN dari barat hingga ke timur Indonesia sudah bersiap melakukan pengamatan dengan menyiapkan perangkat keras seperti teleskop, kamera, komputer, dan sebagainya.
Serta perangkat lunak berupa jaringan hingga peralatan streaming agar bisa disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.
"Gerhana Bulan kali ini cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi," kata Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Andi Pangerang.
Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge, gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan Merah Super.
Menyambut fenomena langka tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengadakan pengamatan serentak dari sembilan lokasi LAPAN di seluruh Indonesia.
Pengamatan tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube LAPAN RI dan juga kanal YouTube masing-masing Balai dan Stasiun LAPAN untuk pengamatan di daerah.
Balai dan Stasiun LAPAN dari barat hingga ke timur Indonesia sudah bersiap melakukan pengamatan dengan menyiapkan perangkat keras seperti teleskop, kamera, komputer, dan sebagainya.
Serta perangkat lunak berupa jaringan hingga peralatan streaming agar bisa disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.
"Gerhana Bulan kali ini cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi," kata Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Andi Pangerang.
Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge, gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan Merah Super.
tulis komentar anda