Mitos Lumba-lumba Pink di Sungai Amazon Berubah Jadi Pria Tampan, Ini Faktanya!

Rabu, 22 Desember 2021 - 13:27 WIB
3. Jumlahnya Belum Diketahui

Ini adalah teka-teki tentang berapa banyak lumba-lumba pink yang ada di Sungai Amazon, karena Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) tidak memiliki data tersebut.



Lumba-lumba belum diketahui jumlahnya di alam karena sering terlihat sendirian atau dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2-4 individu, biasanya induk dan anak.

Salah satu tantangan dalam menghitungnya adalah air sungai sering keruh oleh lumpur. Mereka juga jarang menampakan diri dan sering kali hanya mengeluarkan ujung kepala mereka dari air.

Mereka menghabiskan banyak waktu di bawah air, dan perilaku mereka yang pemalu dan sukar dipahami menambah kualitas mitos mereka.

4. Punya Tulang Unik

Lumba-lumba pink sangat lincah, karena tulang belakang di lehernya tidak menyatu, tidak seperti lumba-lumba lainnya. Kemampuan untuk memutar kepala mereka ke sudut 90 derajat memungkinkan mereka untuk bermanuver di sekitar batang pohon, batu, dan rintangan lainnya.

Mereka juga bisa berenang ke depan dengan satu sirip sambil mengayuh ke belakang dengan yang lain, membiarkan mereka berputar dengan lebih presisi. Mereka sering terlihat berenang terbalik, mungkin untuk membantu mereka melihat dasar sungai dengan lebih baik.



Meskipun matanya kecil, mereka memiliki penglihatan yang baik di atas dan di bawah air dan tidak kesulitan menavigasi perairan berlumpur Amazon untuk menangkap mangsanya berkat indra ekolokasi yang sangat baik.

5. Makhluk Mitos

Lumba-lumba pink sungai Amazon adalah subjek dari banyak cerita rakyat Amerika Selatan, tidak semuanya baik hati. Salah satu legenda menyebutkan bahwa lumba-lumba berubah menjadi pria tampan yang dikenal sebagai "boto encantado" untuk merayu dan menghamili kaum wanita di malam hari.

Klaim lain bahwa jika Anda pergi berenang sendirian, lumba-lumba mungkin membawa Anda pergi ke kota bawah laut yang ajaib, yang menyebabkan ketakutan penduduk setempat untuk mendekati air antara senja dan fajar, atau memasuki perairan sendirian.

Menyakiti lumba-lumba atau menangkapnya dianggap masyarakat sekitar akan mendatangkan kesialan. Mitos ini telah membantu melindungi spesies tersebut dari kepunahan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More