Antarmuka Otak-Komputer Bantu Pasien Sindrom ALS Berkomunikasi Kembali

Rabu, 23 Maret 2022 - 17:05 WIB
Ketika pasien sudah kehilangan kemampuan untuk menggerakkan matanya, tim peneliti menanamkan perangkat mikroelektroda ke otaknya sebagai bagian dari antarmuka otak-komputer. Sistem ini bekerja dengan menggunakan "neurofeedback auditori", artinya pasien harus "mencocokkan" frekuensi gelombang otaknya dengan nada, kata, atau frasa tertentu.



Mencocokkan dan menahan frekuensi pada tingkat tertentu (selama 500 milidetik) memungkinkannya untuk mencapai respons positif atau negatif dari sistem. Karena komunikasi dengan pasien dalam keadaan terkunci sepenuhnya secara historis tidak mungkin dilakukan, tim tidak tahu apakah sistem akan bekerja untuk pasien K1 atau tidak. Faktanya, "tidak ada yang percaya bahwa komunikasi dimungkinkan dalam keadaan terkunci sepenuhnya," kata Birbaumer kepada Live Science.



Namun, sekitar 3 bulan setelah operasi, pasien K1 berhasil menggunakan umpan balik saraf untuk mengontrol antarmuka otak-komputer. Sekitar setengah bulan kemudian, dia mulai memilih huruf dan mengeja kata dan frasa, akhirnya bahkan berterima kasih kepada penulis dan mengeja, "anak laki-laki, ini bekerja dengan sangat mudah."
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More