Ilmuwan Ubah Sisa Penyulingan Minyak Jadi Serat Karbon untuk Bodi Mobil

Rabu, 23 Maret 2022 - 18:16 WIB
Perusahaan pengolahan minyak. Produk sampingan dari penyulingan minyak yang dianggap sebagai limbah ternyata dapat digunakan untuk membuat serat karbon. Foto/Reuters
MASSACHUSETTS - Produk sampingan dari penyulingan minyak yang selama ini dianggap sebagai limbah tak bernilai. Ternyata produk sampingan itu dapat digunakan untuk membuat serat karbon yang kuat dan halus sebagai komposit baru bodi mobil.

Tentu ini menjadikan biaya produksi relatif murah dan mudah dibuat, karena bahan baku yang digunakan, yaitu sisa penyulingan minyak cukup banyak tersedia. Apalagi bahan jenis serat karbon yang tidak disediakan secara eksklusif untuk aplikasi kelas atas ini membuat mobil menjadi lebih berat.

Tentu saja, serat karbon adalah bahan yang bagus untuk membuat sesuatu kendaraan yang ringan dan sangat kuat. Namun, untuk mobil Formula 1 atau hypercar banyak menggunakan serat karbon premium agar rasio tenaga yang dihasilkan dan berat kendaraan sempurna.





Tapi untuk memproduksi sangat mahal, jadi tidak terlalu praktis digunakan untuk membuat mobil produksi massal. Sebab, serat karbon yang biasanya digunakan untuk membuat komposit terbuat dari polimer,yang proses pembuatannya sangat mahal.

Serat karbon biasa membutuhkan minyak bumi yang diproses dan kemudian dipolimerisasi untuk mendapatkan sesuatu seperti poliakrilonitril untuk membuat seratnya. Menurut hitungan para peneliti, untuk membuat serat karbon otomotif dibutuhkan biaya antara USD10 dan USD12 per pon, artinya jauh lebih mahal daripada baja (sekitar 75 sen/lb) atau aluminium (USD2/lb)

Jadi jika ada cara untuk menggunakan bahan berbiaya rendah untuk membuat serat karbon yang efektif, tentu akan menjadi terobosan penting di masa depan yang semakin kekurangan bahan baku. “Kami mampu mereproduksi hasil dengan akurasi yang mengejutkan,” kata Asmita Jana, salah satu peneliti dalam makalah yang diterbitkan oleh MIT dikutip SINDOnews dari laman The Drive, Rabu (23/3/2022).

Asmita Jana mengatakan bahwa mereka dapat menyusun grafik yang dapat dibagikan dengan perusahaan mana pun yang ingin menggunakan teknologi tersebut. Jadi dapat dengan mudah memprediksi produk akhir dari pemrosesan pitch mereka.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More