Ini Keunikan Piramida Djoser, Punya Bentuk Berundak dan Paling Tua di Mesir

Rabu, 29 Juni 2022 - 19:45 WIB
Padahal dari sisa-sisa artefak yang tertinggal, para arkeolog memperkirakan bahwa sarkofagus Raja Djozer memiliki berat 1,76 ton. Ruangan itu didekorasi dengan ubin berwarna biru, untuk meniru anyaman bambu yang ditemukan di istana raja di Memphis.

Pembangunan piramida berundak ini menandai awal dari pembangunan serangkaian piramida ambisius hingga puncaknya adalah pembangunan Piramida Besar di Giza. Rancangan piramida berundak yang menjadi inspirasi pembangunan piramida lainnya, lahir dari seorang wazir yang kemudian didewakan atas karya besarnya ini, yaitu Imhotep.



Ahli Mesir Kuno Marc Van De Mieroop menulis dalam bukunya “A History of Ancient Egypt” (Wiley-Blackwell, 2010), bahwa Raja Djoser memberi Imhotep kehormatan tinggi yang langka, sehingga nama dan gelarnya diukir di dasar salah satu patung raja. Salah satu gelarnya adalah “kepala pematung”, sebuah ungkapan yang cocok untuk seseorang yang merancang piramida Mesir pertama.

Raja Djoser juga akan terus dihormati, berabad-abad setelah dia meninggal, sehingga para pejabat Mesir kuno ingin dimakamkan di dekat piramidnya. Pada tahun 2022, para arkeolog menemukan makam salah satu pejabat tersebut, bernama "Mehtjetju," di dekat piramida. Diperkirakan dia hidup sekitar 4.300 tahun yang lalu, berabad-abad setelah pemerintahan Djoser.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More