Waspada, Puing Seberat 20 Ton dari Roket Raksasa China Akan Berjatuhan dari Langit

Jum'at, 29 Juli 2022 - 11:25 WIB
Jonathan McDowell, astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan bahwa puing-puing luar angkasa dengan berat lebih dari 2,2 ton biasanya dibawa ke lokasi tertentu pada orbit pertama Bumi. ”Intinya, benda-benda yang besar biasanya tidak bisa mengorbit tanpa sistem kendali aktif,” ujarnya.

Dengan “tidak ada sistem kontrol aktif dan tidak ada mesin yang dapat dihidupkan kembali untuk mendorongnya kembali ke Bumi ... maka puing tersebut hanya jatuh di orbit dan akhirnya terbakar karena gesekan dengan atmosfer,” kata McDowell kepada CNN.

China dikritik keras tahun lalu karena penanganannya terhadap puing-puing luar angkasa setelah meluncurkan modul lain pada roket serupa. Sisa-sisa puing jatuh ke Samudra Hindia dekat Maladewa 10 hari setelah peluncuran.

NASA mengatakan China gagal “memenuhi standar peluncuran roket yang bertanggung jawab,”. Namun, China menanggapi kritik dengan menyalahkan AS karena “menyebarkan ketakutan” terhadap masuknya kembali roket dan menuduh ilmuwan AS dan NASA “bertindak melawan hati nurani mereka” dan menjadi ”anti-intelektual”.

Pada 2020, inti roket China - yang beratnya hampir 20 ton - masuk kembali secara tidak terkendali ke atmosfer Bumi, melewati langit Los Angeles dan Central Park di New York City sebelum akhirnya menyelam ke Samudra Atlantik.



Sampah antariksa seperti satelit tua masuk kembali ke atmosfer bumi setiap hari, meskipun sebagian besar tidak diperhatikan karena terbakar jauh sebelum bisa menyentuh tanah. Hanya puing-puing ruang angkasa yang lebih besar -- seperti pesawat ruang angkasa dan bagian roket -- yang menimbulkan risiko sangat kecil bagi manusia dan infrastruktur di darat.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More