Susul Jejak Apolo, Ini Alasan Kuat NASA Jalankan Misi Artemis

Selasa, 30 Agustus 2022 - 19:01 WIB
Inti dari misi ini adalah untuk mengkonfirmasi lebih lanjut bahwa sistem pesawat ruang angkasa NASA siap membawa kru ke luar angkasa. Para kru akan dapat menguji sistem pendukung kehidupan pesawat ruang angkasa Orion, serta sistem komunikasi dan navigasinya.

Orion akan terbang sebentar di luar jangkauan satelit GPS dan Satelit Pelacakan dan Relay Data dari Jaringan Luar Angkasa NASA - ini berarti krunya akan bergantung pada Jaringan Luar Angkasa agensi untuk menavigasi dan berkomunikasi dengan kontrol misi.

Sayangnya NASA belum memutuskan astronot mana yang akan melakukan perjalanan ke Bulan. Badan antariksa Amerika Serikat tersebut mengatakan pihaknya berharap dapat memilih astronot mana yang akan terbang dengan Artemis II akhir tahun ini.

Misi Artemis III akan membawa astronot ke Kutub Selatan Bulan, sebuah area di Bulan di mana manusia belum menginjakkan kaki. Para ilmuwan memperkirakan Kutub Selatan bulan kaya akan sumber daya potensial, termasuk air. Para astronot akan mencari sumber daya ini dan mencari peluang untuk memanfaatkannya.

Para astronot juga akan membangun Artemis Base Camp di Bulan dan bekerja untuk memperluas Gateway, sebuah pos terdepan yang akan mengorbit Bulan untuk memberikan dukungan bagi misi jangka panjang di Bulan serta untuk eksplorasi luar angkasa.

Mengikuti Artemis III, NASA bermaksud meluncurkan misi berawak ke Bulan sekitar setahun sekali. Seluruh misi Artemis akan bergantung pada roket Space Launch System (SLS) NASA dan pesawat ruang angkasa Orion.

Untuk mendaratkan astronot di Bulan, NASA akan merapat Orion di Gateway. Para astronot akan dipindahkan ke sistem pendaratan manusia (HLS) Starship yang sedang dibangun oleh perusahaan SpaceX.

Pada November 2021, Kantor Inspektur Jenderal NASA (OIG) menerbitkan audit program Artemis, menemukan bahwa NASA telah menghabiskan sekitar USD40 miliar untuk serangkaian misi. OIG mengatakan mereka mengharapkan badan tersebut untuk menghabiskan sekitar USD93 miliar pada tahun 2025.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More