Misi ke Luar Angkasa Sebabkan Mutasi DNA Darah Astronot

Selasa, 06 September 2022 - 09:48 WIB


Kohort luar angkasa terbang antara tahun 1998 dan 2001 dengan misi ulang-alik rata-rata 12 hari. Sekitar 85 persen dari kelompok itu adalah laki-laki, dan enam astronot sedang dalam misi pertama mereka.



Para peneliti mengumpulkan sampel darah lengkap dari para astronot dua kali, tepatnya 10 hari sebelum penerbangan luar angkasa dan pada hari pendaratan. Sel darah putih dikumpulkan sekali, tiga hari setelah mendarat.

Sampel darah kemudian dibiarkan tidak tersentuh dalam freezer selama 20 tahun, dingin pada suhu minus 80 derajat Celcius. Namun, mutasi somatik yang terlihat pada gen kurang dari dua persen. Orang-orang yang melanggar ambang batas itu menghadapi risiko lebih besar dalam mengembangkan penyakit kardiovaskular dan beberapa bentuk kanker.

"Kehadiran mutasi ini tidak selalu berarti bahwa para astronot akan mengembangkan penyakit kardiovaskular atau kanker. Namun, ada risiko bahwa, seiring waktu, ini dapat terjadi melalui paparan yang berkelanjutan dan berkepanjangan terhadap lingkungan luar angkasa yang ekstrem,” tambah Goukassian.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More