USGS Sebut Aktivitas Gunung Berapi Mauna Loa Akan Picu Kiamat
Selasa, 18 Oktober 2022 - 20:13 WIB
HONOLULU - Gempa berkekuatan 5,0 skala Richter menghantam gunung berapi aktif terbesar di dunia yang dikhawatirkan memicu 'kiamat kecil' jika meletus, sehingga menyebabkan kehancuran besar di sekitar AS.
Seperti dilansir dari Metro Selasa (18/10/2021), gunung berapi Mauna Loa, yang meliputi setengah dari Hawaii, mengalami serangkaian getaran, dengan gempa berkekuatan 4,6 yang tercatat hanya beberapa detik sebelum gempa yang lebih besar terjadi.
Gempa susulan, yang masih dirasakan, diperkirakan akan berlanjut selama beberapa minggu lagi dan para ilmuwan sekarang memantau dengan cermat setiap peningkatan aktivitas di sekitar gunung berapi.
Menurut Observatorium Gunung Api Hawaii, getaran dari gempa bumi yang lebih besar dikhawatirkan cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan, terutama pada bangunan tua.
“Kedua gempa yang terjadi dalam waktu 24 detik itu menimbulkan gempa susulan dalam jangka waktu yang lebih lama dan kemungkinan dengan kekuatan yang lebih besar,” jelasnya.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), jumlah gempa bumi telah meningkat menjadi 40 hingga 50 kali sehari selama dua minggu terakhir dibandingkan dengan hanya lima hingga 10 aktivitas sehari yang tercatat sejak Juni lalu.
Jumlah tertinggi lebih dari 100 gempa bumi per hari tercatat pada 23 dan 29 September.
Peningkatan aktivitas seismik menyebabkan Taman Nasional Gunung Api Hawaii untuk sementara menutup bagian dalam puncak Mauna Loa.
Seperti dilansir dari Metro Selasa (18/10/2021), gunung berapi Mauna Loa, yang meliputi setengah dari Hawaii, mengalami serangkaian getaran, dengan gempa berkekuatan 4,6 yang tercatat hanya beberapa detik sebelum gempa yang lebih besar terjadi.
Gempa susulan, yang masih dirasakan, diperkirakan akan berlanjut selama beberapa minggu lagi dan para ilmuwan sekarang memantau dengan cermat setiap peningkatan aktivitas di sekitar gunung berapi.
Menurut Observatorium Gunung Api Hawaii, getaran dari gempa bumi yang lebih besar dikhawatirkan cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan, terutama pada bangunan tua.
“Kedua gempa yang terjadi dalam waktu 24 detik itu menimbulkan gempa susulan dalam jangka waktu yang lebih lama dan kemungkinan dengan kekuatan yang lebih besar,” jelasnya.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), jumlah gempa bumi telah meningkat menjadi 40 hingga 50 kali sehari selama dua minggu terakhir dibandingkan dengan hanya lima hingga 10 aktivitas sehari yang tercatat sejak Juni lalu.
Jumlah tertinggi lebih dari 100 gempa bumi per hari tercatat pada 23 dan 29 September.
Peningkatan aktivitas seismik menyebabkan Taman Nasional Gunung Api Hawaii untuk sementara menutup bagian dalam puncak Mauna Loa.
(wbs)
tulis komentar anda