Bak Punya Roket di Kaki, Ini Penjelasan Ilmiah Gol Sundulan En-Nesyri yang Pulangkan Portugal

Minggu, 11 Desember 2022 - 07:00 WIB
Dari sudut pandang fisika melompat seperti yang dilakukan Cristiano Ronaldo dan Youssef En-Nesyri sangat kompleks dan itu bahkan tidak disadari para atlet. "Melompat merupakan tindakan yang menggabungkan energi, inersia, massa, dan momentum, dengan faktor fisiologis dan biomekanik," tulisnya.

Dia menyebutkan lompatan yang ada saat ini dibedakan dalam dua cara yakni lompatan vertikal dan lompatan sambil berlari. Kecepatan berlari bisa menghasilkan momentum yang tidak didapat dari melompat vertikal.

"Kecepatan adalah hasil dari kontraksi otot. Semakin cepat mereka berkontraksi, semakin besar torsi, atau putaran lengan atau tungkai di sekitar sendi. Jika kontraksi dan torsi otot disalurkan ke arah yang benar, tubuh dapat mencapai daya angkat," jelasnya.

Hanya saja hal itu tidak semudah apa yang dikatakan. Ada beberapa faktor yang membuat hal itu sangat sulit dilakukan. Pertama faktor otot dan berat badan yang ada.



"Badan kita sangat berat, dan cara untuk melawan gravitasi di bumi, untuk melompat, adalah kecepatan dan kekuatan. Sayangnya tidak semua orang bisa menghasilkan kecepatan dan memiliki kekuatan yang dapat melakukan lompatan itu dengan baik," jelasnya.

Otot seorang atlet harus fleksibel agar dapat menghasilkan kecepatan yang cukup. Otot yang terlatih dan kuat bisa jadi pegas dan mendorong tubuh melompat dari tanah. Mobilitas dan fleksibilitas otot itu diyakini olehnya didapat melalui rutinitas latihan yang tepat. Latihan itu diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas otot secara signifikan.

Pernyataan Allan Reit setidaknya didukung oleh penelitian yang dilakukan pada Cristiano Ronaldo di 2011. Penelitian yang terungkap lewat film dokumenter "Ronaldo: Tested To The Limit" itu menjadi jawaban mengapa pesepakbola Portugal itu bisa melompat tinggi.

Dari hasil penelian yang dilakukan para ilmuwan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan. Eks pemain Manchester United itu ternyata memiliki lemak tiga persen lebih sedikit ketimbang supermodel.

Ronaldo juga mempunyai lingkar paha 61,7 cm. Bahkan, Ronaldo bisa berlari sejauh 25 meter dalam waktu 3,61 detik, ia hanya 0,3 detik lebih lambat dari pelari cepat profesional. Kombinasi-kombinasi itulah yang membuat dia bisa menyundul bola dengan melompat sangat tinggi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More