Kaleidoskop Sains: 5 Badai Matahari yang Mengejutkan Tahun 2022
Selasa, 27 Desember 2022 - 09:22 WIB
Pemadaman listrik diklasifikasikan dari R1 hingga R5 menurut tingkat keparahannya. Suar ini menyebabkan pemadaman R2 kategori sedang. Pemadaman R5 memiliki kapasitas untuk mengganggu separuh planet selama beberapa jam.
4. Badai Matahari dengan Aurora Proton yang Kuat
Peristiwa ini, yang dikenal sebagai aurora proton terisolasi, terjadi ketika partikel matahari menabrak magnetosfer Bumi dan bergerak menuruni garis medan magnet. Hasilnya adalah aurora hijau redup dan tambal sulam yang terletak lebih jauh dari kutub daripada aurora normal.
Aurora ini menghasilkan oksida nitrogen dan oksida hidrogen, yang bereaksi dengan ozon. Untungnya, selama badai ini, aurora terjadi di mesosfer, lapisan ketiga atmosfer, bukan di stratosfer, lapisan kedua atmosfer. Ini berarti bagian terbawah dari lapisan ozon tetap utuh dan terus memberikan penghalang yang efektif terhadap radiasi ultraviolet.
5. Badai Matahari dari Bintik Raksasa
Bintik matahari masif, kira-kira berukuran sama dengan Bumi, tiba-tiba membesar dua kali lipat selama periode 24 jam awal tahun ini. Bintik matahari masif, yang disebut AR3038, tumbuh dengan diameter sekitar 19.800 mil atau 31.900 km.
4. Badai Matahari dengan Aurora Proton yang Kuat
Peristiwa ini, yang dikenal sebagai aurora proton terisolasi, terjadi ketika partikel matahari menabrak magnetosfer Bumi dan bergerak menuruni garis medan magnet. Hasilnya adalah aurora hijau redup dan tambal sulam yang terletak lebih jauh dari kutub daripada aurora normal.
Aurora ini menghasilkan oksida nitrogen dan oksida hidrogen, yang bereaksi dengan ozon. Untungnya, selama badai ini, aurora terjadi di mesosfer, lapisan ketiga atmosfer, bukan di stratosfer, lapisan kedua atmosfer. Ini berarti bagian terbawah dari lapisan ozon tetap utuh dan terus memberikan penghalang yang efektif terhadap radiasi ultraviolet.
5. Badai Matahari dari Bintik Raksasa
Bintik matahari masif, kira-kira berukuran sama dengan Bumi, tiba-tiba membesar dua kali lipat selama periode 24 jam awal tahun ini. Bintik matahari masif, yang disebut AR3038, tumbuh dengan diameter sekitar 19.800 mil atau 31.900 km.
Baca Juga
tulis komentar anda