Polusi Udara Terbukti Ganggu Pecatur Tampilkan Permainan Terbaik

Jum'at, 10 Februari 2023 - 15:45 WIB
loading...
Polusi Udara Terbukti Ganggu Pecatur Tampilkan Permainan Terbaik
Studi baru menemukan ketika konsentrasi partikel halus di udara meningkat dalam jumlah tertentu, pemain catur membuat lebih banyak kesalahan dalam turnamen. Foto/Pixabay
A A A
BERLIN - Polusi udara terbukti memengaruhi pecatur untuk menampilkan permainan yang terbaik. Studi baru menemukan ketika konsentrasi partikel halus di udara meningkat dalam jumlah tertentu, pemain catur membuat lebih banyak kesalahan dalam turnamen.

Data spesifik menunjukkan ketika tingkat partikel halus meningkat sebesar 10 µg/m3, peluang pecatur membuat kesalahan tumbuh sebesar 2,1 poin persentase. Sedangkan besarnya kesalahan meningkat sebesar 10,8 persen.

"Kami menemukan bahwa ketika individu terpapar polusi udara tingkat tinggi, mereka membuat lebih banyak kesalahan, dan mereka membuat kesalahan yang lebih besar," kata Juan Palacios, seorang ekonom di Lab Urbanisasi Berkelanjutan di Massachusetts Institute of Technology dikutip dari laman Science Alert, Jumat (10/2/2023).



Partikel halus merupakan materi partikulat (particulate matter/PM) yang berukuran diameter 2,5 mikron atau kurang. ukuran yang memungkinkan masuk lebih dalam ke saluran pernapasan dan seterusnya.

Materi partikulat adalah campuran partikel padat dan tetesan cairan di udara, menampilkan beragam zat seperti debu, jelaga, asap, bahan organik, dan berbagai bahan kimia. Ini sering kali merupakan produk sampingan dari pembakaran yang tertinggal di udara.

Beberapa materi partikulat berasal dari sumber alami seperti gunung berapi atau kebakaran, tetapi sebagian besar polusi udara di kota. Sumbernya berasal dari antropogenik seperti pembangkit listrik dan kendaraan.

Untuk studi baru, para peneliti melacak 121 pemain catur di tiga turnamen dalam delapan minggu di Jerman dari 2017 hingga 2019, dan mencatat lebih dari 30.000 gerakan. Kecerdasan buatan membantu mereka menilai setiap gerakan, mengidentifikasi keputusan yang optimal, dan menandai kesalahan.



Mereka juga menggunakan sensor di dalam tempat turnamen untuk mencatat tingkat PM 2.5, ditambah karbon dioksida dan suhu. Kondisi di luar ruangan dapat memengaruhi faktor-faktor tersebut, catat penulis, bahkan di dalam ruangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5165 seconds (0.1#10.140)