Polusi Udara Terbukti Ganggu Pecatur Tampilkan Permainan Terbaik
loading...
A
A
A
Tingkat PM 2.5 dalam ruangan selama turnamen berkisar antara 14 hingga 70 mikrogram per meter kubik udara, studi menemukan, sebanding dengan udara di banyak daerah perkotaan. Semua tanda menunjuk ke PM 2.5 sebagai penyebab kinerja pecatur menjadi buruk.
Para peneliti, menyebutkan variabel lain, seperti suhu, karbondioksida (CO2 ), dan tingkat kebisingan, tidak menunjukkan hubungan yang sama dengan keputusan pemain. Para peneliti juga memperhitungkan kualitas lawan pemain, dengan menggunakan sistem catur standar untuk menilai kinerja pecatur.
“Menghadapi lawan yang sebanding di turnamen yang sama, terpapar tingkat kualitas udara yang berbeda memengaruhi kualitas gerakan dan mengambil keputusan. Paparan polusi udara ikut memengaruhi kinerja pecatur,” kata kata Palacios.
Studi ini menemukan bahwa kombinasi polusi udara dan tekanan waktu semakin memperburuk keadaan. Ketika pemain dipaksa untuk berpacu dengan waktu saat kritis, muatan partikulat ekstra yang meningkatkan mengakibatan kesalahan lebih jauh sebesar 3,2 poin persentase, dan besarnya kesalahan sebesar 20,2 persen.
"Ketika para pecatur ini tidak memiliki kemampuan untuk mengompensasi kinerja kognitif dengan pertimbangan yang lebih besar, hasilnya berdampak buruk pada permainan catur mereka," kata Palacios.
Diperlukan lebih banyak penelitian tentang dampak polusi udara dan kognisi. Namun, penelitian ini telah memberikan informasi berharga tentang bagaimana kualitas udara memengaruhi kualitas pengambilan keputusan dalam pengaturan yang kompleks.
Para peneliti, menyebutkan variabel lain, seperti suhu, karbondioksida (CO2 ), dan tingkat kebisingan, tidak menunjukkan hubungan yang sama dengan keputusan pemain. Para peneliti juga memperhitungkan kualitas lawan pemain, dengan menggunakan sistem catur standar untuk menilai kinerja pecatur.
“Menghadapi lawan yang sebanding di turnamen yang sama, terpapar tingkat kualitas udara yang berbeda memengaruhi kualitas gerakan dan mengambil keputusan. Paparan polusi udara ikut memengaruhi kinerja pecatur,” kata kata Palacios.
Studi ini menemukan bahwa kombinasi polusi udara dan tekanan waktu semakin memperburuk keadaan. Ketika pemain dipaksa untuk berpacu dengan waktu saat kritis, muatan partikulat ekstra yang meningkatkan mengakibatan kesalahan lebih jauh sebesar 3,2 poin persentase, dan besarnya kesalahan sebesar 20,2 persen.
"Ketika para pecatur ini tidak memiliki kemampuan untuk mengompensasi kinerja kognitif dengan pertimbangan yang lebih besar, hasilnya berdampak buruk pada permainan catur mereka," kata Palacios.
Diperlukan lebih banyak penelitian tentang dampak polusi udara dan kognisi. Namun, penelitian ini telah memberikan informasi berharga tentang bagaimana kualitas udara memengaruhi kualitas pengambilan keputusan dalam pengaturan yang kompleks.
(wib)