Tortuga, Pulau Bajak Laut dengan Ular Derik Terbanyak di Dunia
loading...
A
A
A
PULAU TORTUGA - Pulau Tortuga tidak hanya populer di game ataupun film sebagai “pulaunya bajak laut” . Tapi, juga disebut-sebut sebagai sarang ular derik terbesar di dunia.
Pulau Tortuga adalah pulau terpencil yang terletak di Samudra Atlantik, sekitar 160 km utara Haiti.
Pulau tersebut menjadi tempat yang sangat penting bagi bajak laut di abad ke-17 dan ke-18. Sebab, dijadikan sebagai “sarang” bajak laut. Banyak bajak laut yang memanfaatkan pulau ini sebagai basis untuk mengejar kapal-kapal yang membawa barang-barang berharga.
Banyak turis berkunjung ke Tortuga karena sangat indah. Foto: ist
Pada masa itu, Tortuga juga menjadi salah satu tempat terpenting bagi perdagangan gula dan rum.
Pada 1629, pulau Tortuga dikuasai Perancis. Namun, pada 1635 Perancis membiarkan bajak laut beroperasi dengan bebas di pulau tersebut.
Pada masa Perang Salib, pulau Tortuga menjadi salah satu tempat paling penting bagi bajak laut Inggris dan Perancis, dan sering jadi sasaran serangan kapal bajak laut dari negara lain.
Saat ini, banyak perusahaan wisata menawarkan tur ke pulau Tortuga, termasuk tur snorkeling, pengamatan satwa liar, dan pengalaman bajak laut. Tapi, tetap harus hati-hati. Sebab, Pulau Tortuga memiliki hutan tropis yang walaupun indah juga disebut sebagai sarang ular derik terbesar di dunia.
Ular derik endemik di pulau Tortuga adalah Crotalus atrox tortugensis. Spesies ular derik ini tidak terlalu besar.
Panjang ular derik jantan hanya tidak lebih dari 100 cm. Spesimen terbesar yang pernah diketahui adalah 105,8 cm.
Dibandingkan spesies ular derik lainnya, kepala C. atrox relatif lebih pendek dibanding panjang tubuhnya. Ilmuwan menduga ada pengerdilan pada ular derik di pulau ini.
Pola warnanya terdiri dari abu-abu hingga abu-abu-cokelat, kadang-kadang dengan rona agak keunguan atau merah muda. Banyak sekali ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap ular derik di pulau Tortuga.
Spesies ini ditemukan di Amerika Utara dan tersebar di sepanjang wilayah barat daya dari Texas hingga Meksiko.
“Suara derik di ular derik muncul dari keratin yang pas di dalam satu sama lain di ujung ekor ular,” jelas Sara Viernum, herpetologis yang berbasis di Madison, Wisconsin.
“Segmen-segmen ini berbenturan satu sama lain untuk menghasilkan suara mendengung saat ular memegang ekornya secara vertikal dan menggetarkan ekor deriknya. Setiap kali ular berbisa melepaskan kulitnya, ia menambahkan segmen lain ke ujung ekor derik itu,” tambahnya.
Para ilmuwan menganggap suara dengungan di ular derik sebagai sistem peringatan yang berevolusi dan canggih. Suara tersebut muncul ketika ular derik merasa terancam. Gigitan ular derik berakibatsangatfatal.
Pulau Tortuga adalah pulau terpencil yang terletak di Samudra Atlantik, sekitar 160 km utara Haiti.
Pulau tersebut menjadi tempat yang sangat penting bagi bajak laut di abad ke-17 dan ke-18. Sebab, dijadikan sebagai “sarang” bajak laut. Banyak bajak laut yang memanfaatkan pulau ini sebagai basis untuk mengejar kapal-kapal yang membawa barang-barang berharga.
Banyak turis berkunjung ke Tortuga karena sangat indah. Foto: ist
Pada masa itu, Tortuga juga menjadi salah satu tempat terpenting bagi perdagangan gula dan rum.
Pada 1629, pulau Tortuga dikuasai Perancis. Namun, pada 1635 Perancis membiarkan bajak laut beroperasi dengan bebas di pulau tersebut.
Pada masa Perang Salib, pulau Tortuga menjadi salah satu tempat paling penting bagi bajak laut Inggris dan Perancis, dan sering jadi sasaran serangan kapal bajak laut dari negara lain.
Saat ini, banyak perusahaan wisata menawarkan tur ke pulau Tortuga, termasuk tur snorkeling, pengamatan satwa liar, dan pengalaman bajak laut. Tapi, tetap harus hati-hati. Sebab, Pulau Tortuga memiliki hutan tropis yang walaupun indah juga disebut sebagai sarang ular derik terbesar di dunia.
Ular derik endemik di pulau Tortuga adalah Crotalus atrox tortugensis. Spesies ular derik ini tidak terlalu besar.
Panjang ular derik jantan hanya tidak lebih dari 100 cm. Spesimen terbesar yang pernah diketahui adalah 105,8 cm.
Dibandingkan spesies ular derik lainnya, kepala C. atrox relatif lebih pendek dibanding panjang tubuhnya. Ilmuwan menduga ada pengerdilan pada ular derik di pulau ini.
Pola warnanya terdiri dari abu-abu hingga abu-abu-cokelat, kadang-kadang dengan rona agak keunguan atau merah muda. Banyak sekali ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap ular derik di pulau Tortuga.
Spesies ini ditemukan di Amerika Utara dan tersebar di sepanjang wilayah barat daya dari Texas hingga Meksiko.
“Suara derik di ular derik muncul dari keratin yang pas di dalam satu sama lain di ujung ekor ular,” jelas Sara Viernum, herpetologis yang berbasis di Madison, Wisconsin.
“Segmen-segmen ini berbenturan satu sama lain untuk menghasilkan suara mendengung saat ular memegang ekornya secara vertikal dan menggetarkan ekor deriknya. Setiap kali ular berbisa melepaskan kulitnya, ia menambahkan segmen lain ke ujung ekor derik itu,” tambahnya.
Para ilmuwan menganggap suara dengungan di ular derik sebagai sistem peringatan yang berevolusi dan canggih. Suara tersebut muncul ketika ular derik merasa terancam. Gigitan ular derik berakibatsangatfatal.
(dan)