Risiko Menahan Buang Air Kecil saat Perjalanan Mudik

Kamis, 13 April 2023 - 09:08 WIB
loading...
Risiko Menahan Buang Air Kecil saat Perjalanan Mudik
Menahan buang air kecil selama di perjalanan. tanpa kita sadari dapat menyebabkan risiko infeksi saluran kemih. FOTO/ HD
A A A
JAKARTA - Menjelang libur Lebaran tentunya banyak yang melakukan perjalanan mudik, baik menggunakan transportasi darat, laut, maupun udara.

BACA JUGA - Waspadai Kluster Covid Lebaran!

Sering kali juga tidak sedikit di antara kita yang suka untuk menahan buang air kecil selama di perjalanan.

Waspadai hal demikian karena tanpa kita sadari menahan buang air kecil dapat menyebabkan risiko infeksi saluran kemih (penyakit urologi yang sering dialami perempuan), nyeri pada kandung kemih, atau batu saluran kemih bahkan sampai penurunan fungsi ginjal.

Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. pakar urologi dan konsultan Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi (Functional, Female and Neurourology) memberikan definisi ilmu urologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang saluran kemih laki-laki dan perempuan serta alat kelamin laki-laki.

Salah satu cabang dari ilmu urologi adalah Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi (FFN) yang merupakan ilmu yang mempelajari kelainan fungsional saluran kemih, kelainan-kelainan urologi yang sering terjadi pada perempuan, dan kelainan saluran kemih yang berhubungan dengan gangguan saraf seseorang.

Suatu kondisi yang sering ditemui dalam bidang FFN adalah gangguan saluran kemih bagian bawah yang menimbulkan gejala (Lower Urinary Tract Symptoms atau LUTS).

LUTS terdiri dari berbagai gejala seperti sering buang air kecil (BAK) di siang dan/atau malam hari, sulit menahan BAK, mengompol, BAK sulit, aliran kencing terputus-putus, serta BAK mengedan dan tidak tuntas setelah BAK.

Salah satu kondisi LUTS yang sering dikeluhkan perempuan adalah overactive bladder (OAB) atau beser yang merupakan kumpulan gejala sulit menahan BAK, sering BAK di siang dan/atau malam hari, sampai mengompol. Sebaliknya, seseorang juga bisa mengalami underactive bladder (UAB) saat berkemih yang mengakibatkan seseorang tidak bisa secara tuntas BAK atau terputus-putus saat BAK karena sulitnya mengosongkan kandung kemih. Mengapa demikian?

OAB atau beser dibagi menjadi dua bagian besar yaitu OAB idiopatik, yang belum diketahui penyebabnya dan OAB neurogenik yang disebabkan karena kelainan saraf seperti stroke, penyakit Parkinson, dan kelainan tulang belakang.

Beberapa teori penyebab OAB atau beser dihubungkan juga dengan proses penuaan, genetik, menopause, stres psikologis, peradangan saluran cerna, kondisi mikrobiota dalam saluran kemih, dan sumbatan saluran kemih bagian bawah seperti prolaps organ panggul pada perempuan.

OAB dapat disertai dengan gejala mengompol. Selain itu, terdapat jenis mengompol lain yang sering pada perempuan yaitu mengompol atau inkontinensia urine jenis tekanan (stresincontinence) yaitu mengompol yang timbul saat pasien batuk, bersin, tertawa, atau aktivitas fisik lainnya.

Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan hal ini terjadi yaitu usia, menopause, riwayat persalinan normal dengan berat badan bayi lahir besar, pengangakatan rahim, dan sering mengangkat barang berat.

"Dari beberapa jenis penyakit urologi yang ada, infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh perempuan. Sebanyak 30% wanita pernah mengalami setidaknya sekali infeksi saluran kemih dan secara global kasus infeksi saluran kemih hampir sebanyak 150 juta per tahun,” ujar Prof. Harrina.

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit urologi khususnya pada perempuan, Prof. Harrina juga memberikan tips sederhana yang dapat dengan mudah dilakukan, antara lain cukupi cairan dalam tubuh dengan minum air putih serta kurangi minuman yang mengandung kafein, teh, minuman kemasan, dan soda. Minum dengan jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak juga berlebihan dengan jenis minuman yang tepat.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)