NASA Bikin Rapat Khusus Bahas 800 Penampakan UFO, Hasilnya?

Jum'at, 02 Juni 2023 - 06:57 WIB
loading...
NASA Bikin Rapat Khusus Bahas 800 Penampakan UFO, Hasilnya?
Rapat NASA yang secara khusus membahas tentang penampakan UFO. Foto: dok NASA
A A A
AMERIKA - Untuk kali pertama, NASA bikin pertemuan khusus yang membahas soal Unidentified Flying Object (UFO). Tepatnya, pada 31 Mei 2023 silam. Pertemuan tersebut secara khusus membahas temuan tim studi independen serta mengkaji berbagai data tentang UFO, yang kini dinamakan Unidentified Anomalous Fenomena (UAP).

UAP sendiri merupakan istilah baru untuk menggambarkan objek yang tidak dikenal. Sebab, ternyata objek-objek tersebut tidak hanya terbang di langit.

Istilah UAP lebih luas, mencakup objek atau kejadian di langit, bawah air, atau di ruang angkasa yang tidak bisa segera diidentifikasi.

Kelompok khusus NASA diberikan dana sekitar USD100.000 atau Rp1,5 miliar, beranggotakan mantan astronot Scott Kelly serta 15 peneliti lainnya dari berbagai bidang. Mulai astronomi, oseanografi, hingga jurnalistik.

Selama telekonferensi paska-pertemuan, ahli astrofisika David Spergel selaku ketua kelompok studi dan mantan anggota Dewan Penasihat NASA, membandingkan studi UAP dengan semburan radio cepat (FRB), semburan gelombang radio yang kuat dari galaksi jauh yang awalnya diperkirakan menjadi anomali.

“Kadang-kadang anomali sangat menarik dan menunjukkan fenomena fisik baru. Dan saya pikir ada sejumlah pelajaran menarik yang dipelajari di sana,” kata Spergel seperti dilansir Space.com.

“Anda harus memutuskan mencari cara di mana Anda dapat melakukan pengamatan khusus dan mengoptimalkan strategi pengamatan Anda (terhadap UAP),” tambah Spergel.

NASA Bikin Rapat Khusus Bahas 800 Penampakan UFO, Hasilnya?

Salah satu penampakan terbaru UAP yang diidentifikasi oleh militer Amerika. Foto: ist

Spergel juga menyoroti soal upaya pengumpulan data saat ini terkait UAP. Menurutnya upaya tersebut tidak sistematis dan terfragmentasi di berbagai lembaga, dan kerap kali menggunakan instrumen yang tidak dikalibrasi untuk pengumpulan data ilmiah.

Kemudian, Spergel menyebut bahwa membuat klaim bahwa kita telah melihat sesuatu yang merupakan bukti kecerdasan non-manusia, diperlukan bukti yang luar biasa, dan pihaknya belum melihat hal itu, “saya pikir itu penting untuk diperjelas,” tegas Spergel.

All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) mengklaim telah mengantongi 800 penampakan UAP selama 27 tahun terakhir. Jurnalis sains Nadia Drake mengatakan, hal ini seperti mencari jarum di tumbukan jerami.

Selama pidato pembukaan dalam audiensi tersebut, anggota tim studi independen UAP menjelaskan, bahwa hambatan terbesar dalam memahami fenomena tak dikenal ialah kurangnya data.

Terkait UAP, Daniel Evans yang merupakan asisten deputi administrator asosiasi untuk penelitian dalam Direktorat Misi Sains NASA mencatat, karena minat publik terhadap UAP sangat tinggi, NASA bertanggung jawab untuk memberikan topik tersebut dengan pengawasan ilmiah yang ketat.



"Pengawasan ilmiah yang ketat itu sangat penting, karena itu kita harus memperluas pemahaman kita tentang dunia sekitar," jelas Evans.

Tidak sampai disitu, Evans juga mengatakan, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang apa yang ada di udara dan membuat langit lebih aman.

"Adalah kewajiban bangsa ini untuk menentukan apakah fenomena ini berpotensi menimbulkan risiko bagi keselamatan wilayah udara,"tegasnya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2701 seconds (0.1#10.140)