3 Arti Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa Berkalung Besi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pulau Jawa telah menjadi subjek berbagai ramalan terkenal. Salah satu ramalan yang paling menarik adalah tentang Pulau Jawa yang akan berkalung besi.
Ramalan ini terkenal karena keakuratannya dan telah terbukti menjadi kenyataan. Jayabaya, seorang Raja Kediri yang dihormati, memiliki ketajaman intuisi yang luar biasa dan menjadi sumber ramalan ini.
Namun, apa sebenarnya arti dari ramalan tentang Pulau Jawa Berkalung Besi ini?
1. Ramalan Transportasi Modern
Ramalan tersebut sebenarnya merujuk pada kedatangan moda transportasi modern di Pulau Jawa. Dalam ramalan tersebut tertulis, 'Mbesuk Yen Wis ana kreta tanpa jaran, tanah jawa kalungan wesi,' yang berarti 'Kelak jika ada kereta tanpa kuda, Pulau Jawa akan berkalung besi.'
Ramalan ini mengindikasikan bahwa suatu saat nanti, jalur rel dan kereta api akan merambah seluruh Pulau Jawa.
2. Perubahan Ideologi dan Pemikiran
Meskipun ramalan tersebut secara umum diartikan sebagai kedatangan transportasi modern, ada juga tafsiran lain yang menghubungkannya dengan perubahan ideologi dan pemikiran masyarakat Jawa.
Ramalan ini terkenal karena keakuratannya dan telah terbukti menjadi kenyataan. Jayabaya, seorang Raja Kediri yang dihormati, memiliki ketajaman intuisi yang luar biasa dan menjadi sumber ramalan ini.
Namun, apa sebenarnya arti dari ramalan tentang Pulau Jawa Berkalung Besi ini?
1. Ramalan Transportasi Modern
Ramalan tersebut sebenarnya merujuk pada kedatangan moda transportasi modern di Pulau Jawa. Dalam ramalan tersebut tertulis, 'Mbesuk Yen Wis ana kreta tanpa jaran, tanah jawa kalungan wesi,' yang berarti 'Kelak jika ada kereta tanpa kuda, Pulau Jawa akan berkalung besi.'
Ramalan ini mengindikasikan bahwa suatu saat nanti, jalur rel dan kereta api akan merambah seluruh Pulau Jawa.
2. Perubahan Ideologi dan Pemikiran
Meskipun ramalan tersebut secara umum diartikan sebagai kedatangan transportasi modern, ada juga tafsiran lain yang menghubungkannya dengan perubahan ideologi dan pemikiran masyarakat Jawa.