5 Fakta Tentang Kanguru Pohon, Sangat Langka dan Hanya Ada di Papua
loading...
A
A
A
3. Tinggal di Pohon Setinggi 30 Meter
Ahli botani Michael Smith dan timnya mengidentifikasi hewan tersebut sebagai kemungkinan spesies kanguru berdasarkan beberapa faktor unik. Di antaranya bekas cakaran hewan yang besar di pohon (mungkin bekas memanjat pohon), aroma khas, dan kotoran kanguru di tanah tempat itu ditemukan.Smith dan timnya menemukan habitat hewan tersebut pada ketinggian sekitar 1.500 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut. Kanguru pohon berada di atas pohon setinggi sekitar 30 meter dari dasar lantai hutan. Kanguru Pohon Wondiwoi memiliki wilayah sebaran yang sangat terbatas mungkin hanya sekitar 40 hingga 80 mil persegi.
4. Kekayaan Hayati Terpendam di Papua
Kanguru Pohon Wondiwoi adalah salah satu harta karun hidup yang tersembunyi di tanah Papua. Kanguru Pohon Wondiwoi adalah satu dari hanya 17 spesies dan subspesies yang diketahui dari keluarga kanguru penghuni pohon.Para ilmuwan hanya mempelajari sedikit informasi dari Kanguru Pohon Wondiwoi, merujuk pada satu-satunya spesimen seekor jantan yang dikirim ke Museum Sejarah Alam di London. Di habitatnya, hewan ini diperkirakan memiliki berat sekitar sekitar 9 kg, bulunya memiliki warna dasar kehitaman, bulu di punggung bawah tubuh dan tungkainya memiliki warna agak kemerahan dan ekornya hampir berwarna putih.
5. Fakta Kanguru Pohon Masih Eksis
Salah satu faktor yang menyebabkan Kanguru Pohon Wondiwoi masih bisa eksis meskipun sudah sangat langka saat ini adalah kondisi alam habitatnya yang masih sangat sulit dijangkau. Namun, ini mungkin hanya masalah waktu jika tidak ada program nyata untuk melindungi dari aksi perburuan liar yang mungkin menemukan habitatnya.Masalah ini sungguh ironis, karena di berbagai belahan dunia, perburuan liar selalu menjadi masalah besar bagi hewan eksotik dan sudah langka. Setidaknya ada dua satwa eksotik Indonesia yang telah dinyatakan punah oleh pihak yang berwenang pada abad ke-20: Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dan Harimau Bali (Panthera tigris balica), meskipun masih menjadi kontroversi.