Misteri Kematian Massal 300 Anjing Laut dan Singa Laut di Siberia Belum Terungkap

Rabu, 16 Agustus 2023 - 18:54 WIB
loading...
Misteri Kematian Massal 300 Anjing Laut dan Singa Laut di Siberia Belum Terungkap
Kematian massal 300 anjing laut dan singa laut massal di Pulau Tyuleniy yang terpencil dan tak berpenghuni di Laut Okhotsk, Siberia, masih jadi misteri. Foto/IndiaTimes/Barrons
A A A
MOSKOW - Kematian massal 300 anjing laut dan singa laut massal di Pulau Tyuleniy yang terpencil dan tak berpenghuni di Laut Okhotsk, Siberia, masih jadi misteri. Selama ini Pulau Tyuleniy, dikenal sebagai tempat berkembang biak bagi anjing laut berbulu utara (Callorhinus ursinus).

Bangkai anjing laut, singa laut , dan burung ditemukan di Pulau Tyuleniy oleh kelompok lingkungan yang berada di sana untuk membersihkan polusi plastik. Foto yang diambil oleh ahli konservasi menunjukkan bangkai berserakan di sepanjang pantai.

Dalam sebuah unggahan Telegram, anak perusahaan lokal dari penyiar milik negara GTRK mengatakan penyebab kematian itu masih misterius. Diduga kemungkinan akibat keracunan, toksin dan infeksi virus.



“Bagi saya, sangat penting untuk segera mengetahui penyebab kematian massal ini. Perlu dilakukan tes untuk racun dan infeksi virus,” kata Maria Chistaeva, kepala dokter hewan Akuarium Primorsky kepada GTRK dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (16/8/2023).

Posting Telegram berikutnya dari GTRK Sakhalin mengatakan spesialis dari Layanan Manajemen Sumber Daya Alam Pengawas Federal telah melakukan kunjungan darurat ke pulau itu. Tim mengumpulkan sampel biologis yang dikirim untuk dianalisis dan hasil diperkirakan baru diketahui sebulan kemudian.
Misteri Kematian Massal 300 Anjing Laut dan Singa Laut di Siberia Belum Terungkap


Pihak berwenang telah menetapkan zona karantina untuk flu burung di beberapa wilayah pesisir di Pulau Sakhalin terdekat, yang terletak 17 kilometer dari Pulau Tyuleniy. Highly pathogenic avian influenza (HPAI), yang dikenal luas sebagai flu burung, telah mendatangkan malapetaka pada populasi burung laut di seluruh dunia sejak 2021.

Sejak awal tahun ini, para ilmuwan telah menyelidiki apakah strain tersebut telah masuk ke populasi mamalia laut. Para ilmuwan menduga penularan flu burung dari burung ke anjing laut mungkin terjadi di daerah seperti Maine dan pesisir Peru, tempat H5N1 telah memusnahkan populasi burung liar.



Dari Januari hingga Februari tahun ini, lebih dari 3.000 kematian singa laut tercatat di Peru, banyak di antaranya dinyatakan positif H5N1. Sebelum kematian massal ditemukan, kelompok tersebut mengatakan telah menyelamatkan 151 anjing laut berbulu utara.

Anjing laut bulu utara terdaftar sebagai "rentan" oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), karena tingkat produksi anak anjing mereka yang menurun. Di masa lalu, anjing laut berbulu utara diburu sebagai bagian dari perdagangan bulu komersial global dan saat ini terancam persaingan dengan perikanan, serta efek perubahan iklim.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2067 seconds (0.1#10.140)