5 Perbedaan Jet Tempur Rusia Buatan Sukhoi dan Mikoyan, Sama-Sama Mematikan

Rabu, 16 Agustus 2023 - 19:15 WIB
loading...
5 Perbedaan Jet Tempur Rusia Buatan Sukhoi dan Mikoyan, Sama-Sama Mematikan
Jet tempur Sukhoi dan MiG generasi terbaru. (Foto: Ist)
A A A
JAKARTA - Perbedaan jet tempur Rusia buatan Sukhoi dan Mikoyan sangat mencolok. Namun, meski berbeda keduanya memiliki benang merah, yaitu sama-sama mematikan.

Jet-jet tempur Rusia, dulu Uni Soviet, sudah kondang sejak era perang dunia I dan II, terutama buatan Sukhoi dan Mikoyan.
Jet-jet tempur Mikoyan yang sering disebut MiG memang lebih dulu dikenal, namun Sukhoi yang muncul belakangan memiliki reputasi tak kalah sangar.

Lantas apa perbedaan jet tempur Rusia buatan Sukhoi dan Mikoyan? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023).

1. Pabrikan

Perbedaan jet tempur Rusia buatan Sukhoi dan Mikoyan yang pertama tentu pabrikannya. Sukhoi didesain dan dibuat di biro desain Sukhoi (OKB-51) yang didirikan Pavel Sukhoi. Penanda yang biasa digunakan untuk pesawat tempur yang diproduksi biro ini adalah Su.



Sementara, jet tempur Rusia buatan Mikoyan diciptakan biro desain Mikoyan. Penanda yang umum digunakan untuk pesawat tempur yang diproduksi biro ini adalah MiG. Selain beda biro desain, plant produksi kedua pabrikan pesawat ini juga beda. Sukhoi diproduksi di plant Komsomolsk na Amur untuk seri SU-27SM/SKM, SU-33, SU-27KUB, Superjet 100, Su-57, dan SU-30 series dan Irkuts untuk seri SU-30. Sementara MiG diproduksi di Sokol, Nizhny Novgorod.

Pesawat-pesawat tempur Rusia memang memiliki nama khas yang pendek, yaitu MiG, Su, Tu, Yak, dan Il. Pesawat-pesawat tersebut diproduksi oleh pabrikan berbeda, sebelum akhirnya biro desain yang berbeda disatukan, dalam satu korporasi bernama United Aircraft Corporation alias UAC.

2. MiG Lahir Lebih Dulu

Perbedaan jet tempur Rusia buatan Sukhoi dan Mikoyan yang kedua adalah waktu pembuatan. MiG lahir lebih dulu ketimbang Sukhoi.

MiG-19 adalah pesawat supersonik pertama Uni Soviet. Dikutip dari laman Universitas Sains dan Teknologi, Komputer, purwarupa MiG-19, I-350, pertama kali terbang pada September 1953.

Pesawat ini baru dipakai angkatan udara Soviet pada awal 1955, setelah mengalami penyempurnaan di bagian ekor. Tiga senapan 30mm juga menggantikan senjata aslinya, yaitu sebuah senapan 37mm dan dua 23mm, standar pada semua pesawat MiG dari MiG-9 dan pod yang ditambahkan di bawah setiap sayap untuk bom atau misil udara-ke-permukaan. Versi baru ini diberi kode MiG-19S.

Dengan adopsi mesin tubojet aliran-aksial R-9 sebagai mesin standar, MiG-19SF dihasilkan. Pada saat yang sama muncul juga versi lain MiG-19PF yang mempunyai kemampuan semua-cuaca terbatas, dengan dukungan radar scanner Izumrud kecil di dalam intake mesin dan unit pelacak di bibir intake mesin. Versi selanjutnya MiG-19PM yang berbeda dengan PF memiliki empat misil Alkali berkendali radar generasi pertama, selain senapan-senapannya.



Di Uni Soviet, MiG-19 telah berakhir produksinya pada akhir 1950-an, karena fokus untuk produksi MiG-21. Namun pada 1958 lisensi untuk produksi MiG-19 telah diambil alih China.

Produksi MiG-19 China tetap berjalan dengan kode F-6 (MiG-19S), terbang pertama kali pada Desember 1961. F-6 menjadi pesawat standar AU China dari pertengahan 1962. Di tangan China, varian MiG bermetamorfosa menjadi Shenyang J-6 dan Nanchang Q-5.

Adapun jet tempur Sukhoi pertama, Su-27 Flanker, baru meluncur pada pertengahan 1980an. Purwa rupa pertama “Flanker-A” terbang pada 20 Mei 1977 dan diresmikan sebagai “Flanker B” pada 1984. Pengembangan pesawat tempur Su-27 telah selesai pada awal 1980an. Pesawat ini merupakan pelopor dari semua jenis/keluarga pesawat termasuk pesawat latih Su-27UB, pesawat tempur Su-33, pesawat multi-misi Su-37 dan pesawat spesialis dua tempat duduk Su-32FN. Su-27UB adalah versi Su-27 dengan 2 tempat duduk yang pertama kali terbang pada Maret 1985.

3. Desain

Sukhoi dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh alias jet tempur kelas berat. Sedangkan MiG dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat alias kelas bulu.

4. Spesifikasi

Ciri-ciri umum MiG-19 S di antaranya: jumlah kru 1 orang, panjang: 12.5 m, rentang sayap: 9.2 m, tinggi: 3.9 m, luas sayap: 25.0 m², berat kosong: 5,447 kg, berat maksimum saat lepas landas: 7,560 kg, 2 mesin Tumansky RD-9B atau RD-9BF-811 turbojets, kapasitas bahan bakar 1,800 kg (3,960 lb)

Dengan spesifikasi di atas MiG memiliki kinerja laju maksimum 1,455 km/h (909 mph), daya jangkau 685 km (430 mi); 2,200 km combat, langit-langit batas: 17,500 m, laju tanjak: 180 m/s, beban sayap: 302.4 kg/m², dan dorongan/berat: 0.86
Sementara dari sisi persenjataan, MiG dilengkapi 3 meriam NR-30 30 mm (75 peluru per senjata untuk senjata sayap, 55 peluru untuk senjata badan pesawat) dan bom atau roket tak berpemandu pada 4 tiang di bawah sayap.

Adapun jet tempur Sukhoi Su-27, dikutip dari website TNI AU, mempunyai sayap yang dipasang menengah (di bagian tengah badan pesawat) dan berbentuk semidelta dengan ujung kotak. LERX memanjang di bawah dan depan akar sayap. Terdapat dua mesin di dalam badan pesawat. Terdapat air intakes (saluran udara) berbentuk kotak dan terpotong secara diagonal, terpasang di bawah sayap sepanjang samping bodi pesawat.

Bodi pesawat berbentuk segiempat dari saluran udara sampai ekor pesawat. Hidung meruncing dan terdapat kanopi gelembung. Sirip ekor tertekuk ke belakang, tajam denganujung kotak dan terpasang di luar mesin. “Flats”-nya dipasang di tengah (mid-mounted), tertekuk ke belakang dan tajam. Mempunyai sistem “airbrakes” yang dipasang di atas bodi pesawat, di belakang kokpit.

5. Harga

Dengan predikat jet tempur kelas berat berteknologi canggih, jet tempur Rusia Sukhoi memiliki harga jauh lebih mahal ketimbang jet tempur MiG dan turunannya. Versi pengembangan MiG popular di dunia dan hingga hari ini masih dipakai di beberapa negara, lantaran harganya relatif murah.

Demikian ulasan tentang perbedaan jet tempur Rusia buatan Sukhoi dan Mikoyan. Kesimpulannya, hampir dari segala sisi keduanya berbeda.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)