Inovasi Baru, Kulit Durian Disulap Jadi Tablet Kumur

PURWOKERTO - Limbah kulit durian ternyata dapat diolah jadi produk bermanfaat dan memiliki nilai jual. Inovasi baru berupa tablet kumur dari kulit durian ini dihadirkan oleh mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Adalah Siti Nafingah bersama empat anggota tim lainnya, yaitu Ridha Aisya Zahra, Fatmah Trilatifah, dan Rafi Ashza Sejati dari Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2021, serta Musyarifah dari Fisika angkatan 2021. Bersama-sama dengan bimbingan dosen Indah Setiawati mereka menghadirkan penemuan baru.

Siti menjelaskan ide pembuatan tablet kumur dari limbah kulit durian berawal dari banyaknya sisa konsumsi buah durian di Banyumas, Jawa Tengah. Kandungan senyawa tannin yang dimiliki kulit durian ternyata ampuh untuk mengurangi plak gigi dan bau mulut. Selain memiliki manfaat untuk kesehatan gigi dan mulut, tablet kumur ini juga memiliki potensi pasar yang luas.



Upaya menghasilkan inovasi tersebut dimulai pada akhir Juni dan akan terus ditingkatkan hingga November 2023. “Proses pembuatan neodent mouthwash tablet dilakukan di laboratorium farmasi Unsoed ,” ujarnya.

Proses ekstraksi bahan dasar limbah kulit durian dimulai dengan mengumpulkan limbah dari masyarakat di Kabupaten Banyumas.

Kemudian limbah kulit durian dipotong menjadi ukuran kecil dan tipis. Proses selanjutnya melibatkan pengeringan menggunakan sinar matahari, oven atau tungku api untuk mengurangi kadar air dalam kulit durian.



Setelah kering dilakukan ekstraksi dan granulasi yang diikuti oleh tahap ekstraksi dan pencetakan tablet menggunakan peralatan khusus. “Langkah terakhir melibatkan pengemasan dan distribusi produk tablet kumur,” ujar Indah Setiawati, dosen pendamping.