Terungkap, Bangsa Viking Ternyata Bukan Ras Terkuat di Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bangsa Viking digambarkan sebagai ras terkuat di bumi berabad-abad lalu. Ternyata gambaran tadi tidak sepenuhnya valid.
Badan tegap, berkulit putih, dan bermata biru dengan rambut pirang panjang tergerai di udara menjadi ciri khasnya. Bangsa Viking juga dikenal sebagai penguasa samudra, teriakan perang, dan senjata yang tajam. Ternyata penggambaran tersebut disinyalir semuanya salah.
Pada 2020, sebuah studi pengurutan DNA membantah beberapa teori tersebut. Dalam buku sejarah, bangsa Viking disebut dari Kepulauan Skandinavia yang punya nyali menyerang demi bertahan hidup.
Dari sisi penemuan persenjataan, mereka cukup inovatif dengan kapak, pedang, dan tombak. Kultur mereka cenderung eksklusif karena tidak pernah berbaur dengan komunitas dan budaya lain.
Dilansir dari laman Past Chronicles, Jumat (8/9/2023), dunia akademis mendefinisikan Viking sebagai orang keturunan Skandinavia yang menjarah dan menyerbu Eropa antara abad ke-8 dan ke-11. Menariknya, istilah “Viking” berasal dari kata Norse Kuno “Vikingr”, yang berarti bajak laut.
Vikingr melakukan ekspedisi melalui laut dalam kelompok dengan Vikingar lainnya, istilah jamak untuk Viking. Terdapat bukti penggunaan istilah-istilah tersebut oleh bangsa Skandinavia selama Zaman Viking, kira-kira tahun 793 hingga 1066 M dari prasasti rahasia dan syair skaldik yang mereka tinggalkan.
Sudah lama diyakini bahwa selama Abad Pertengahan, orang-orang Skandinavia dikenal bermatapencaharian sebagai pedagang, petani, dan bajak laut yang menetap di Eropa Barat Laut selama lebih dari tiga abad.
Para perampok laut yang ganas ini sering melakukan pelayaran skala besar, melakukan penaklukan, perdagangan, dan kolonisasi melalui Eropa hingga mereka mencapai Amerika Utara. Meskipun penelitian DNA telah mengesampingkan banyak teori ini, penelitian ini menegaskan bahwa bangsa Viking memang ada.
Pengetahuan tentang bangsa Viking berasal dari batu-batu raksasa berusia puluhan abad. Di atasnya terukir kisah-kisah kehidupan mereka dalam alfabet rahasia.
Badan tegap, berkulit putih, dan bermata biru dengan rambut pirang panjang tergerai di udara menjadi ciri khasnya. Bangsa Viking juga dikenal sebagai penguasa samudra, teriakan perang, dan senjata yang tajam. Ternyata penggambaran tersebut disinyalir semuanya salah.
Pada 2020, sebuah studi pengurutan DNA membantah beberapa teori tersebut. Dalam buku sejarah, bangsa Viking disebut dari Kepulauan Skandinavia yang punya nyali menyerang demi bertahan hidup.
Dari sisi penemuan persenjataan, mereka cukup inovatif dengan kapak, pedang, dan tombak. Kultur mereka cenderung eksklusif karena tidak pernah berbaur dengan komunitas dan budaya lain.
Dilansir dari laman Past Chronicles, Jumat (8/9/2023), dunia akademis mendefinisikan Viking sebagai orang keturunan Skandinavia yang menjarah dan menyerbu Eropa antara abad ke-8 dan ke-11. Menariknya, istilah “Viking” berasal dari kata Norse Kuno “Vikingr”, yang berarti bajak laut.
Vikingr melakukan ekspedisi melalui laut dalam kelompok dengan Vikingar lainnya, istilah jamak untuk Viking. Terdapat bukti penggunaan istilah-istilah tersebut oleh bangsa Skandinavia selama Zaman Viking, kira-kira tahun 793 hingga 1066 M dari prasasti rahasia dan syair skaldik yang mereka tinggalkan.
Sudah lama diyakini bahwa selama Abad Pertengahan, orang-orang Skandinavia dikenal bermatapencaharian sebagai pedagang, petani, dan bajak laut yang menetap di Eropa Barat Laut selama lebih dari tiga abad.
Para perampok laut yang ganas ini sering melakukan pelayaran skala besar, melakukan penaklukan, perdagangan, dan kolonisasi melalui Eropa hingga mereka mencapai Amerika Utara. Meskipun penelitian DNA telah mengesampingkan banyak teori ini, penelitian ini menegaskan bahwa bangsa Viking memang ada.
Pengetahuan tentang bangsa Viking berasal dari batu-batu raksasa berusia puluhan abad. Di atasnya terukir kisah-kisah kehidupan mereka dalam alfabet rahasia.