Terungkap, Bangsa Viking Ternyata Bukan Ras Terkuat di Bumi

Jum'at, 08 September 2023 - 20:05 WIB
loading...
Terungkap, Bangsa Viking Ternyata Bukan Ras Terkuat di Bumi
Bangsa Viking digambarkan sebagai ras terkuat di bumi berabad-abad lalu. (Foto: History Extra)
A A A
JAKARTA - Bangsa Viking digambarkan sebagai ras terkuat di bumi berabad-abad lalu. Ternyata gambaran tadi tidak sepenuhnya valid.

Badan tegap, berkulit putih, dan bermata biru dengan rambut pirang panjang tergerai di udara menjadi ciri khasnya. Bangsa Viking juga dikenal sebagai penguasa samudra, teriakan perang, dan senjata yang tajam. Ternyata penggambaran tersebut disinyalir semuanya salah.

Pada 2020, sebuah studi pengurutan DNA membantah beberapa teori tersebut. Dalam buku sejarah, bangsa Viking disebut dari Kepulauan Skandinavia yang punya nyali menyerang demi bertahan hidup.

Dari sisi penemuan persenjataan, mereka cukup inovatif dengan kapak, pedang, dan tombak. Kultur mereka cenderung eksklusif karena tidak pernah berbaur dengan komunitas dan budaya lain.



Dilansir dari laman Past Chronicles, Jumat (8/9/2023), dunia akademis mendefinisikan Viking sebagai orang keturunan Skandinavia yang menjarah dan menyerbu Eropa antara abad ke-8 dan ke-11. Menariknya, istilah “Viking” berasal dari kata Norse Kuno “Vikingr”, yang berarti bajak laut.

Vikingr melakukan ekspedisi melalui laut dalam kelompok dengan Vikingar lainnya, istilah jamak untuk Viking. Terdapat bukti penggunaan istilah-istilah tersebut oleh bangsa Skandinavia selama Zaman Viking, kira-kira tahun 793 hingga 1066 M dari prasasti rahasia dan syair skaldik yang mereka tinggalkan.

Sudah lama diyakini bahwa selama Abad Pertengahan, orang-orang Skandinavia dikenal bermatapencaharian sebagai pedagang, petani, dan bajak laut yang menetap di Eropa Barat Laut selama lebih dari tiga abad.

Para perampok laut yang ganas ini sering melakukan pelayaran skala besar, melakukan penaklukan, perdagangan, dan kolonisasi melalui Eropa hingga mereka mencapai Amerika Utara. Meskipun penelitian DNA telah mengesampingkan banyak teori ini, penelitian ini menegaskan bahwa bangsa Viking memang ada.

Pengetahuan tentang bangsa Viking berasal dari batu-batu raksasa berusia puluhan abad. Di atasnya terukir kisah-kisah kehidupan mereka dalam alfabet rahasia.

Sistem penulisan ini paling umum digunakan oleh orang-orang dari Eropa Utara, Skandinavia, dan Inggris pada masa itu. Semakin banyaknya temuan yang terungkap dari penelitian pada 2020, perlahan ada gambaran baru tentang bangsa Viking.



Sebuah studi genetik baru telah membalikkan ilusi tentang Viking. Proyek penelitian mendalam selama enam tahun ini dipimpin oleh Profesor Eske Willerslev, Direktur Pusat GeoGenetik Yayasan Lundbeck di Universitas Kopenhagen, Denmark. Hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal Nature.

Ilmuwan dari Denmark dan Inggris ini melakukan perjalanan dari Kepulauan Orkney Skotlandia ke Estonia. Mereka mengambil 442 kerangka Viking dari berbagai kuburan di semua wilayah bekas kekuasaan Viking di seluruh Eropa.

Sisa tulang dan gigi mereka diambil untuk pengurutan genetik, para ilmuwan dapat mengetahui bahwa mereka kebanyakan adalah pria, wanita, anak-anak, dan bayi. Tim yang menganalisis DNA segera menyadari bahwa sisa-sisa yang digali di Estonia berasal dari ritual penguburan di perahu Zaman Viking.

Semua sisa-sisa yang diuji dari situs arkeologi di Greenland dan Inggris telah mengungkapkan bahwa bangsa Viking tidak melakukan hal-hal yang tadi digambarkan.

Bangsa Viking mempunyai akar budaya yang homogen. Kerangka yang diambil dari kuburan Viking yang terkenal di Skotlandia semakin menegaskan bahwa kerangka tersebut adalah milik masyarakat lokal yang telah mengambil identitas Viking dan dikuburkan sebagai satu kesatuan komunitas.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2794 seconds (0.1#10.140)