Siswa SMK Bantul Ciptakan Early Warning System Banjir, Begini Cara Kerjanya

Kamis, 02 November 2023 - 06:27 WIB
loading...
Siswa SMK Bantul Ciptakan Early Warning System Banjir, Begini Cara Kerjanya
Siswa SMKN I Pundong memasang EWS untuk mendeteksi banjir. (Foto: Yohanes Demo)
A A A
YOGYAKARTA - Siswa SMKN I Pundong, Bantul berhasil menciptakan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) banjir. Alat ini selanjutnya dihibahkan ke warga yang tinggal di pinggir Sungai Oya, Dusun Pengkol, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Pindong.

Alat EWS tersebut dikreasikan oleh Ikhwan Sidik dan Evan Setiaga Pratama di bawah bimbingan Sumarwan. Sebelumnya, siswa SMK N I Pundong juga telah menghibahkan EWS banjir serupa di Dusung Kedungjati, Desa Selopamioro, Kapanewon Imogiri dan EWS tanah longsor di Dusun Blali, Desa Seloharjo, Kapanewon Pundong.

Ikhwan menjelaskan, EWS ini terdiri dari rangkaian pipa paralon berlubang yang di dalamnya terpasang sistem sensor elektroda. Sensor ini akan menyalurkan sinyal sirine ketika terendam air.

“Ada dua mode peringatan yang kita setel di sensornya. Pertama bunyi alarm lambat yang menandakan peringatan pertama, dan kemudian bunyi keras yang terus menerus sebagai tanda peringatan terakhir banjir yang berbahaya bagi warga,” kata Ikhwan, di sela-sela pemasangan EWS di tepi Sungai Oya.



Lebih lanjut, Ikhwan mengatakan bahwa alat tersebut dioperasikan menggunakan dua sumber tenaga. Pertama tenaga baterai, lalu kedua sumber listrik PLN. Sehingga alat ini akan tetap berfungsi meski sumber listrik utama PLN mati.

Dalam prosesnya, kedua siswa ini membutuhkan waktu hampir seminggu lebih, mulai dari pengumpulan bahan, desain model melalui printer circuit board, pelarutan dan pengeboran. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan rangkaian dan penyolderan komponen. Dilanjut merangkai instalasi pada boks modul dan penyempurnaan dan pengujian sebelum pemasangan.

Kepala SMKN 1 Pundong, Sutopo mengatakan hibah alat EWS ke warga Dusun Pengkol karena pada 2017 silam pernah diterjang banjir besar.

“Semoga alat ini berfungsi dengan memperingatkan dini agar lebih siap ketika turun hujan lebat berpotensi banjir. Setelah pemasangan, setiap tahun kami akan terus melakukan perawatan,” katanya.



Terkait dengan harga pembuatan EWS banjir yang dipasang, Sutopo mengatakan dibutuhkan biaya senilai Rp15 juta-Rp20 juta dan keseluruhan biaya pembuatan ditanggung sekolah.

Kepala Dusun Pengkol, Ari Usman mengaku senang mendapatkan hibah EWS banjir karya siswa SMKN I Pundong. Menurutnya, alat ini akan sangat bermanfaat, terutama di musim hujan . “Ini sangat membantu kami, sehingga warga yang ada di sekitar Sungai Oya ini bisa mengantisipasi bila terjadi banjir,” ucapnya.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1313 seconds (0.1#10.140)