Gading Berukir Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Turki
loading...
A
A
A
TURKI - Sebuah potongan gading berukir diperkirakan berusia 2.800 tahun ditemukan di Kota Kuno Hattusa di Çorum, Turki.
Reruntuhan ibu kota Hittite ini berasal dari Zaman Perunggu, sekitar tahun 2000 SM. Pada 1986, situs ini diabadikan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Hattusha, yang juga termasuk dalam "Daftar Memori Dunia" UNESCO pada tahun 2001 karena berisi arsip tablet kuneiform yang mewakili bahasa Indo-Eropa tertua yang diketahui, memiliki gelar sebagai satu-satunya kota kuno dalam kedua daftar UNESCO tersebut.
Penggalian dimulai 116 tahun yang lalu di kota kuno Hattusa masih berlanjut. Penggalian telah dilakukan atas nama Institut Arkeologi Jerman sejak tahun 2006, di bawah arahan Profesor Andreas Schachner.
Pada tahun ke-117 penggalian, sebuah karya yang mengungkap informasi tentang struktur seni Zaman Besi ditemukan di lereng barat laut area Benteng Besar kota kuno tersebut.
Potongan gading tersebut, yang memiliki panjang sekitar 30 sentimeter dan lebar 10 sentimeter, menampilkan sebuah sphinx (patung dengan kepala manusia dan tubuh hewan), seekor singa, dan dua gambar Pohon Kehidupan yang digambar di latar belakang yang berkilau.
Studi ilmiah masih berlangsung mengenai potongan tersebut di mana gambar-gambar dapat terlihat di bawah kondisi cahaya yang sesuai karena lapisan di atasnya.
Melansir laman Arkeonews, Rabu (15/11/2023) Direktur Penggalian Prof. Dr. Andreas Schachner mengatakan bahwa artifak tersebut ditemukan di lapisan Zaman Besi di Situs Arkeologi Hattusa yang menunjukkan jejak banyak peradaban.
"Pada zamannya, kemungkinan besar ditambahkan sebagai dekorasi untuk kotak kayu atau perabotan dari kayu. Artifak ini rusak di sisi kanan dan kiri, dan bagian atas dan bawah dalam keadaan aslinya. Oleh karena itu, kami menduga bahwa potongan itu lebih panjang," kata Schachner.
Artefak ini karya unik untuk Boğazköy. Potongan gading dihiasi dengan relief yang begitu rumit dan indah. Penggalian luas telah dilakukan di Boğazköy untuk Zaman Besi, tetapi tidak pernah ada karya yang begitu detil seperti ini.
Dalam hal tahap, ikonografi, dan gaya yang digunakan, arkeolog mengungkap hubungan Boğazköy terhadap Anatolia Tenggara dan hubungan artistiknya terhadap Barat Daya dan Yunani pada periode tersebut, yaitu pada milenium pertama zaman sebelum Masehi. Karya tersebut akan dipamerkan di Museum Boğazköy setelah menyelesaikan studi ilmiah.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Reruntuhan ibu kota Hittite ini berasal dari Zaman Perunggu, sekitar tahun 2000 SM. Pada 1986, situs ini diabadikan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Hattusha, yang juga termasuk dalam "Daftar Memori Dunia" UNESCO pada tahun 2001 karena berisi arsip tablet kuneiform yang mewakili bahasa Indo-Eropa tertua yang diketahui, memiliki gelar sebagai satu-satunya kota kuno dalam kedua daftar UNESCO tersebut.
Penggalian dimulai 116 tahun yang lalu di kota kuno Hattusa masih berlanjut. Penggalian telah dilakukan atas nama Institut Arkeologi Jerman sejak tahun 2006, di bawah arahan Profesor Andreas Schachner.
Pada tahun ke-117 penggalian, sebuah karya yang mengungkap informasi tentang struktur seni Zaman Besi ditemukan di lereng barat laut area Benteng Besar kota kuno tersebut.
Potongan gading tersebut, yang memiliki panjang sekitar 30 sentimeter dan lebar 10 sentimeter, menampilkan sebuah sphinx (patung dengan kepala manusia dan tubuh hewan), seekor singa, dan dua gambar Pohon Kehidupan yang digambar di latar belakang yang berkilau.
Studi ilmiah masih berlangsung mengenai potongan tersebut di mana gambar-gambar dapat terlihat di bawah kondisi cahaya yang sesuai karena lapisan di atasnya.
Melansir laman Arkeonews, Rabu (15/11/2023) Direktur Penggalian Prof. Dr. Andreas Schachner mengatakan bahwa artifak tersebut ditemukan di lapisan Zaman Besi di Situs Arkeologi Hattusa yang menunjukkan jejak banyak peradaban.
"Pada zamannya, kemungkinan besar ditambahkan sebagai dekorasi untuk kotak kayu atau perabotan dari kayu. Artifak ini rusak di sisi kanan dan kiri, dan bagian atas dan bawah dalam keadaan aslinya. Oleh karena itu, kami menduga bahwa potongan itu lebih panjang," kata Schachner.
Artefak ini karya unik untuk Boğazköy. Potongan gading dihiasi dengan relief yang begitu rumit dan indah. Penggalian luas telah dilakukan di Boğazköy untuk Zaman Besi, tetapi tidak pernah ada karya yang begitu detil seperti ini.
Dalam hal tahap, ikonografi, dan gaya yang digunakan, arkeolog mengungkap hubungan Boğazköy terhadap Anatolia Tenggara dan hubungan artistiknya terhadap Barat Daya dan Yunani pada periode tersebut, yaitu pada milenium pertama zaman sebelum Masehi. Karya tersebut akan dipamerkan di Museum Boğazköy setelah menyelesaikan studi ilmiah.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(msf)