Ilmuwan Temukan Rahasia Rusa Kutub, Satwa yang Identik dengan Santa Claus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan rahasia rusa kutub yang identik dengan sosok Santa Claus . Yaitu, pola tidur yang berbeda dengan hewan lain, sehingga hanya membutuhkan waktu istirahat yang singkat. Kemampuan ini ternyata berkat aksi “merenung”.
Temuan ini menambah panjang daftar keunikan rusa kutub dalam berevolusi dan beradaptasi dengan kondisi di Arktik. Seperti bulu tebal untuk isolasi, kuku cekung yang berfungsi sebagai sepatu salju, adaptasi hidung untuk menghangatkan udara dingin sebelum mencapai paru-paru, dan kemampuan menyimpan cadangan lemak untuk bertahan hidup selama bulan-bulan musim dingin yang kurang makanan.
Dilansir dari Ancient Origins, Senin (25/12/2023), studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology menyimpulkan rusa memiliki pola tidur yang khas terkait dengan kebiasaan merenung. Merenung yang dimaksud di sini adalah mengunyah dan mengunyah kembali makanan yang sebagian dicerna, yang meningkatkan penyerapan nutrisi dan membantu pencernaan.
Studi merenung rusa ini menyimpulkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk merenung, semakin sedikit waktu yang mereka alokasikan untuk tidur mata non-rapid (non-REM), yang sangat penting untuk perbaikan fisik dan fungsi kekebalan.
Rekaman elektroensefalografi (EEG) juga mengungkapkan pola gelombang otak rusa selama merenung menyerupai pola tidur non-REM, menunjukkan efek restoratifnya. Temuan ini didapat para peneliti setelah melakukan studi pada rusa betina Eurasia di Tromsø, Norwegia. Eksperimen dilakukan di kandang dalam dengan pencahayaan dan suhu yang dikendalikan.
Berbeda dengan spesies lain yang menyesuaikan durasi tidur berdasarkan kondisi lingkungan, rusa menjaga durasi tidur yang konsisten sepanjang tahun, menghabiskan sekitar 5,4 jam tidur non-REM, 0,9 jam tidur REM, dan 2,9 jam merenung setiap hari.
Fakta bahwa rusa yang merenung menunjukkan pola gelombang otak yang menunjukkan tidur non-REM menantang pemahaman tradisional tentang tujuan merenung dan menyarankan bahwa itu mungkin memiliki fungsi pemulihan yang mirip dengan tidur.
Selain itu, para peneliti mengamati rusa kurang reaktif terhadap gangguan saat merenung, mendukung ide bahwa merenung memberikan keadaan istirahat. Perilaku tidur aneh ini menjadi lebih penting selama bulan-bulan musim panas ketika rusa makan hampir terus-menerus sebagai persiapan untuk musim dingin Arktik yang sedikit makanan.
Para peneliti berspekulasi adaptasi unik ini memungkinkan rusa kutub melakukan banyak hal sekaligus, mencakup kebutuhan tidur dan pencernaan mereka secara bersamaan. Memahami kerumitan tidur ini memberikan petunjuk tentang bagaimana rusa berkembang di lingkungan yang menantang, memberikan pandangan yang menarik ke dalam dunia tersembunyi dari penduduk Arktik yang menarik ini.
Temuan ini menambah panjang daftar keunikan rusa kutub dalam berevolusi dan beradaptasi dengan kondisi di Arktik. Seperti bulu tebal untuk isolasi, kuku cekung yang berfungsi sebagai sepatu salju, adaptasi hidung untuk menghangatkan udara dingin sebelum mencapai paru-paru, dan kemampuan menyimpan cadangan lemak untuk bertahan hidup selama bulan-bulan musim dingin yang kurang makanan.
Dilansir dari Ancient Origins, Senin (25/12/2023), studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology menyimpulkan rusa memiliki pola tidur yang khas terkait dengan kebiasaan merenung. Merenung yang dimaksud di sini adalah mengunyah dan mengunyah kembali makanan yang sebagian dicerna, yang meningkatkan penyerapan nutrisi dan membantu pencernaan.
Studi merenung rusa ini menyimpulkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk merenung, semakin sedikit waktu yang mereka alokasikan untuk tidur mata non-rapid (non-REM), yang sangat penting untuk perbaikan fisik dan fungsi kekebalan.
Rekaman elektroensefalografi (EEG) juga mengungkapkan pola gelombang otak rusa selama merenung menyerupai pola tidur non-REM, menunjukkan efek restoratifnya. Temuan ini didapat para peneliti setelah melakukan studi pada rusa betina Eurasia di Tromsø, Norwegia. Eksperimen dilakukan di kandang dalam dengan pencahayaan dan suhu yang dikendalikan.
Berbeda dengan spesies lain yang menyesuaikan durasi tidur berdasarkan kondisi lingkungan, rusa menjaga durasi tidur yang konsisten sepanjang tahun, menghabiskan sekitar 5,4 jam tidur non-REM, 0,9 jam tidur REM, dan 2,9 jam merenung setiap hari.
Fakta bahwa rusa yang merenung menunjukkan pola gelombang otak yang menunjukkan tidur non-REM menantang pemahaman tradisional tentang tujuan merenung dan menyarankan bahwa itu mungkin memiliki fungsi pemulihan yang mirip dengan tidur.
Selain itu, para peneliti mengamati rusa kurang reaktif terhadap gangguan saat merenung, mendukung ide bahwa merenung memberikan keadaan istirahat. Perilaku tidur aneh ini menjadi lebih penting selama bulan-bulan musim panas ketika rusa makan hampir terus-menerus sebagai persiapan untuk musim dingin Arktik yang sedikit makanan.
Para peneliti berspekulasi adaptasi unik ini memungkinkan rusa kutub melakukan banyak hal sekaligus, mencakup kebutuhan tidur dan pencernaan mereka secara bersamaan. Memahami kerumitan tidur ini memberikan petunjuk tentang bagaimana rusa berkembang di lingkungan yang menantang, memberikan pandangan yang menarik ke dalam dunia tersembunyi dari penduduk Arktik yang menarik ini.
(msf)